Andri menjemput Vanda untuk makan siang. Vanda sudah menunggu di depan ruangannya. Andri ke luar dari mobilnya, dibukakan pintu mobil untuk Vanda. Dipegang puncak kepala Vanda dengan telapak tangannya, untuk mencegah kepala Vanda terantuk bagian atas pintu mobil. Andri sudah duduk di belakang stir. "Vanda ingin makan di mana?" "Terserah Om Andri saja." "Vanda suka makan masakan apa, Banjar, Jawa, Sunda, Eropa?" "Karena Vanda orang Banjar, jadi sukanya ya masakan Banjar." "Oh, satu selera kita kalau begitu. Vanda bisa masak?" "Bisa, tapi tidak sepintar Bang Revan, Acil Sila, dan Acil Sifa." "Oh, Revan bisa masak?" "Bukan cuma bisa, tapi pintar." "Abbamu bisa masak?" "Bisa, tapi tidak pintar." "Aku dengar, almarhum Kai Raka, dan Kai Soleh juga sangat pintar memasak." "Iya, Kai A