Beautiful Wound | 12

1337 Words

Setelah makan malam Rania memilih pergi ke taman belakang rumahnya, taman yang selalu menjadi tempat bermain dengan Aksa dulu, gadis itu duduk di kursi panjang, mengangkat kakinya dan menekuknya hingga batas d**a. Menatap bintang yang bahkan tidak memunculkan cahayanya malam ini.                   Rania menolehkan kepalanya saat merasakan kursi yang ia duduki sedikit bergerak, ia melihat Aksa yang sudah duduk di sampingnya, tersenyum memandangnya.                   “Rania.” Panggil Aksa lirih.                   “Ooh Aksa.” Rania tersenyum hingga matanya setengah terpejam.                   “Maaf.” Ujar Aksa benar-benar canggung, seolah-olah mereka hanya teman jauh yang kembali bertemu setelah sekian lama.                   “Yakk. Aksa, ada apa dengan wajahmu yang aneh itu? Kau se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD