•• Happy reading •• Mereka berjuang untuk jalan mereka sendiri. "Habiskan makannya, Dek." Sonata menegur Andara yang pagi ini terlihat merenung. Wanita itu tidak tahu apa yang terjadi pada putrinya, sejak kemarin bertemu Vante dan Indira, dia lebih suka menyendiri dan tidak fokus pada aktivitasnya. Tidak ada tanggapan dari Andara membuat Sonata sedikit khawatir. "Adek sakit?" Sonata menyentuh dahi putrinya, hal itu membuat Andara tersentak dari lamunannya. "Hah, kenapa, Mah?" Andara yang linglung membuat Brama yang sejak tadi bermain tablet, tertarik dengan obrolan ibu dan putrinya tersebut. "Adek melamun, ada apa? Sakit?" Brama meletakkan tabletnya di atas meja, dia memperhatikan putrinya dengan seksama. "Adek gapapa, hanya banyak pikiran aja," ucap Andara datar. Gelengan kepalany