Indira menemui Andara

1669 Words

•• Happy reading •• Merendah agar dikasihani, urat malunya bahkan hilang. "Aku hamil." "Uhm?" Andara memandang kaget pada Indira yang ada di hadapannya. Jari-jarinya yang sedang memainkan ujung pipet pada gelas jusnya, tentu terhenti. Sebuah tamparan dahsyat sukses memporak-porandakan hati Andara. Berita macam apa ini? "Aku hamil," ucap Indira sekali lagi dengan tegas tanpa kegugupan sedikitpun. "Apa maksudmu, Kak? Kakak belum menikah-" "Aku diperkosa, Andara." "Hah! Bagaimana bisa? Raut wajah Andara berubah drastis dengan penuh kekecewaan, dahinya mengerut dengan tidak santai dan meminta penjelasan lebih banyak dari saudara perempuannya itu. "Aku diperkosa dan sekarang aku mengandung. Tidak ada yang mau tanggung jawab dan aku ditinggalkan begitu saja," tambah Indira lagi. Wajah wa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD