Sebuah mobil sport berwarna hitam berhenti di depan pintu utama, seorang pria tampan dengan tubuh tinggi keluar dari mobil, ia terlihat kesal karena terlambat kembali untuk makan malam. Lee melangkahkan kakinya perlahan menuju pintu, langkahnya terhenti, ia melihat seorang wanita cantik dengan gaun berwarna biru berdiri di tepi kolam dan bermain air dengan kaki telanjangnya.
“Siapa dia?” Lee berjalan pelahan memperhatikan wajah wanita itu dari balik pohon.
“Ya Tuhan, itu adalah Anna Ariella.” Lee tersenyum, gadis kecil yang ia cari datang sendiri kerumahnya. Rasa kesal Lee pada pekerjaanya hilang begitu saja seakan ada kekuatan lain yang muncul pada dirinya.
“Dia sangat cantik, bagaikan malaikat malam.” Lee berjalan mendekati Anna.
“Selamat malam gadis kecil.” Lee berbisik di telinga Anna, membuat gadis itu terkejut dan hampir jatuh ke kolam dengan sigap pria itu menarik pinggang ramping dalam dekapannya.
“Kenapa aku selalu sial ketika bertemu dengan dirimu?” Tangan Anna bergantung pada leher Lee.
“Tetapi kamu berpegangan kuat pada diriku.” Lee tersenyum, jika ia melepasakan tangannya maka tubuh Anna akan jatuh ke kolam.
“Baiklah sekarang angkat tubuhku.” Anna menatap tajam pada Lee.
“Apa kamu memerintah diriku?” Lee tersenyum.
“Kamu yang membuat diriku hampir jatuh ke kolam.” Anna mengeratkan tangan karena Lee menurunkan tubuhnya mendekati kolam renang.
“Aku mau kamu memohon dengan lembut dan sopan.” Lee mendekatkan wajahnya Anna.
“Aku mohon angkat tubuhku ke samping.” Anna tersenyum paksa, Lee menarik tubuh gadis itu dan memutarnya hingga tertekan pada pohon raksasa yang ada di samping kolam.
“Aw.” Anna merasa tubuhnya terhempas.
“Kamu sangat cantik.” Lee memainkan rambut bergelombang dan memperhatikan wajah cantik Anna dari depan. Ia telah mengunci kaki gadis itu dan lebih waspada.
“Bisakah kamu melepaskan diriku?” Anna memalingkan wajahnya, ia tidak bisa bergerak, pria di depannya telah memahami kemampuan dirinya.
“Bukankah kamu tidak mau bertemu dengan diriku, tetapi kamu datang sendiri kerumahku.” Lee mendekatkan hidung mancungnya pada hidung Anna menghembuskan napas hangat.
“Aku tidak tahu ini adalah rumah kamu, aku hanya menemani Yuna makan malam.” Anna tidak mau melihat kearah Lee sedikit saja gerakan pada wajahnya maka mereka akan berciuman.
“Astaga, dia semakin menggoda aroma manis dari tubuhnya membuat jantungku berdetak kencang dan bibir itu, aku sangat ingin melumatnya dengan lembut.” Lee menatap bibir Anna, ia meneguk ludah dan menjilati bibirnya.
“Kamu actor mesum.” Anna merasakan pegangan Lee melemah, ia mendorong tubuh pria itu hingga jatuh ke kolam. Gadis itu tersenyum melihat actor terkenal basah kuyup berada di dalam kolam renang.
“Pasti menyenangkan berenang di malam hari, dadah.” Anna tersenyum dan melambaikan tangannya pada Lee.
Pria itu tersenyum, ia menarik tali gaun Anna yang menjuntai kebawah karena ikatan yang terlepas, hingga membuat tubuh gadis itu oleng dan jatuh ke kolam. Lee menekan hingga dasar kolam dan membuat Anna kesulitan bernapas. Lee benar-benar Liar, ia mencium bibir Anna di dalam air dan mengangkat ke atas.
Anna tersedak dan batuk, ia berbaring di tepi kolam menatap tajam penuh kebencian pada Lee, ingin rasanya menghajar wajah tampan yang semakin menyebalkan tetapi karena kesulitan bernapas, gadis itu merasa tubuhnya sangat lemah tenggorokan dan hidungnya perih.
“Menyenangkan berenang di malam hari.” Lee tersenyum berada di atas tubuh Anna dengan posisi push up.
“Kenapa kamu melakukan ini pada diriku?” Anna masih batuk, ia menutupi mulut dengan tangannya.
“Karena kamu sangat menarik.” Lee terus tersenyum memperhatikan wajah dan tubuh yang basah.
“Tetapi kamu sangat menyebalkan.” Anna mendorong tubuh Lee dan duduk.
“Astaga.” Anna melihat tubuhnya badah kuyup.
“Aku akan mengantarkan kamu ke kamar tamu untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.” Lee menarik tangan Anna masuk ke dalam rumah.
“Selamat malam Tuan muda.” Seorang pelayan menyambut Lee di depan pintu.
“Antarkan nona Anna ke kamar tamu khusus dan siapkan baju ganti.” Lee melirik Anna yang terlihat patuh.
“Baik Tuan muda, mari nona.” Pelayan berjalan menaiki tangga menuju kamar tamu diikuti Anna.
“Kenapa kamar tamu sangat jauh?” Anna berbicara di dalam hatinya.
“Lee, kenapa pakaian kamu basah?” Papa berjalan mendekati Lee.
“Malam Pa, aku menyelamatkan seorang gadis cantik yang aku dorong ke kolam.” Lee tersenyum dan berlari menaiki tangga kamarnya.
“Anak nakal, siapa yang telah ia ganggu?” Papa berjalan menuju ruang tengah, melihat Yuna dan Istrinya tidur di Sofa.
“Apa yang mereka berdua lakukan?” Papa memijit kepalanya.
“Liu kenapa kamu minum sampai mabuk?” Papa menggendong tubuh Mama kembali ke kamar dan meminta pelayan untuk membuatkan bubur.
Beberapa pelayan memindahkan tubuh Yuna ke kamar tamu yang berada di lantai bawah, gadis itu tidur dengan nyenyak. Ia bahkan melupakan sahabatnya.
Pelayan membuka pintu kamar dan mempersilahkan Anna untuk masuk, ia melihat ruangan yang sangat mewah, bersih dan terawatt, ada banyak foto Lee yang terpajang di dinding.
“Nona, silahkan bersihkan diri Anna, kami akan mempersiapkan pakaian ganti.” Seorang pelayan membuka pintu kamar mandi.
“Terimakasih.” Anna tersenyum dan terkejut melihat kamar mandi yang sangat mewah.
“Aku bisa gila berada di kamar ini, wajahnya ada dimana-mana sangat menjijikan.” Anna mengunci pintu kamar mandi, melepaskan semua pakaiannya dan berendam di dalam bak mandi berisi air hangat.
“Apakah Yuna sudah tidur karena mabuk, ya Tuhan ponselku ada di ruang tengah bersama dia.” Anna menyelesaikan mandi dan keluar dengan menggunakan baju handuk berwarna putih yang hanya sebatas paha.
“Apa yang kamu lakukan di dalam kamar mandi begitu lama?” Lee tersenyum tampan duduk di atas tempat tidur. Ia dapat mencium aroma manis dari tubuh Anna.
“Ya Tuhan.” Anna menutup mulutnya hampir berteriak.
“Tubuh yang sangat indah.” Lee menatap Anna.
“Apa yang kamu lakukan di dalam kamarku?” Anna mengepalkan tangannya.
“Ini adalah kamarku.” Lee berjalan mendekati Anna.
“Baiklah, aku akan keluar.” Anna berjalan menuju pintu.
“Apa kamu akan keluar dengan baju handuk ini?” Lee menarik tangan Anna.
“Tentu saja, jika aku berlama-lama berada di dekat kamu, aku khawatir akan menghancur wajah dan mematahkan tangan kamu.” Anna memelototi Lee dengan mata indahnya.
“Tenanglah, aku akan keluar.” Lee menyentuh bibir Anna denngan jarinya dan berjalan keluar dari kamar, gadis itu segera menutup dan mengunci pintu.
“Aku harus segera pergi dari rumah ini.” Anna melihat jam berwarna hitam yang melingkar di tangan kirinya, malam semakin larut, ia sangat yakin semua orang telah tidur.
Anna menggunakan pakaian yang telah di siapkan, sebuah pakaian tidur wanita berwarna merah jambu dengan celana sebatas lutut dan lengan pendek, sangat pas ditubuh seorang gadis kecil. Perlahan ia membuka pintu dan menuruni tangga.
“Kamu mau kemana?” Lee menatap tajam pada Anna yang berada tepat di depan pintu utama.
“Aku mau pulang.” Anna membuka pintu tetapi tangannya ditahan oleh Lee.
“Kamu sangat tidak sopan, pulang tanpa pamit.” Lee menutupkan kembali pintu.
“Tuan Lee, saya pamit pulang.” Anna menggengam ponsel dan kunci mobil Yuna, ia menarik kembali gagang pintu sekuat tenaga hingga pintu terbuka. Gadis itu berjalan cepat menuju garasi mobil.
“Aku akan mengantarkan kamu pulang.” Lee menarik tangan Anna dengan sigap wanita itu memutar tangannya hingga terlepas dari pegangan Lee.
“Kita tidak saling kenal, jangan pernah lagi mengganggu diriku atau aku akan benar-benar membunuh dirimu.” Anna menatap Lee dengan penuh kebencian.
“Aku menyukai dirimu.” Lee menahan pintu mobil.
“Tetapi aku membenci kamu.” Anna akan memukul tangan Lee dengan cepat pria itu melepaskan peganganya.
Anna masuk ke dalam mobil, mengendarai dengan kecepatan tinggi meninggalkan halaman perkarangan rumah keluarga Lee dengan perasaan kesal dan emosi. Ia hanya berharap tidak akan pernah bertemu lagi dengan actor korea itu.
“Kenapa kamu membenci diriku, apa karena ciuman itu?” Lee menyentuh bibirnya.
“Aku bisa gila, bibirnya terasa sangat manis.” Lee menghubungi para pengawal rumah untuk mengikuti Anna dan memastikan gadis itu sampai di rumah dengan selamat.