020:ZIA-LUNCH TIME

1672 Words

Melihatnya tersenyum seperti itu, menungguku … jika saja tak ada orang lain di sini, pasti aku sudah lompat ke gendongannya. Sembari menatapku, mulutnya tetap aktif menikmati es krim. Rain sering sekali seperti itu, memandangku dengan intens. Membuat wajahku sontak bersemu merah. Tiba di titik temu, ia membukakan pintu kopilot, mempersilahkan aku masuk sembari tersenyum dan mengedipkan sebelah mata. “Ganjen kamu tuh,” ujarku seraya terkekeh. “Kamu doang yang bisa bikin aku jadi ganjen, sayang,” tanggapnya. Pastilah menggombal. Ia memindahkan cup es krim ke genggamanku, lalu memasangkan seat belt sembari mencuri kecup. Aku mencengir karenanya. “Mulut kamu tuh, racun banget, bee.” “Madu dong. Kok racun? Mau nyicip lagi? Mastiin sendiri. Manis nih, apalagi habis makan es krim.” “Itu sih

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD