"Ini uang buat nyicil utang Bapak saya, Pak Danis." Safira menyodorkan beberapa lembar uang di meja kerja Danis hasil keringatnya di Bar ini. Jumlahnya memang tidak banyak. Bahkan tidak ada seperempatnya. Danis mengembalikannya lagi. "Harusnya kamu kasih uang itu ke Kai bukan ke saya. Kan, dia yang lunasin utang-utang kamu. Jadi, mulai sekarang kamu bayarnya ke dia." Sepasang manik Safira terpejam sesaat. Hatinya mengumpat. Dia kesal karena harus berurusan dengan Kai. "Hmm ... Kalo saya titip aja kira-kira bisa, gak, Pak? Saya ...." "Kenapa dititipkan ke saya? Bukannya kamu juga udah tau 'kan apartemen-nya Kai?" Danis melipat tangannya di depan d**a, dengan satu alisnya naik. "Tapi, Pak." Safira menggigit bibir bawahnya. Kemudian berpikir sebentar, lalu mengangguk. "Baiklah. Saya ka