TIGA PULUH EMPAT

1489 Words
Setelah melewati berbagai hal, kini Keiyan sudah berada di depan gerbang kerajaan Witch. Gerbang istana yang begitu megah dengan pagar besi yang menjulang dengan dihiasi permata hijau di setiap ujungnya. juga penjagaan yang sangat ketat, setiap tamu yang berkunjung diwajibkan untuk menunjukkan identitas mereka. “Inikah istana tempat aku dilahirkan?” ucap Keiyan dalam hati. ya, ini adalah istana yang dimaksud oleh Gary di hari pertama mereka bertemu. Awalnya Kei tidak percaya akan semua yang dikatakan oleh Gary. Tidak mungkin kalau dirinya merupakan seorang pangeran. Tapi setelah ia tahu bahwa Gary bisa melihat masa lalu dengan menceritakan semua tentang Keiyan di dunia manusia bersama ibu dan bapak, akhirnya Keiyan percaya dengan apa yang dikatakan Gary hingga saat ini. “Maaf, Tuan. tolong tunjukkan identitas anda,” ucap penjaga yang menghadang Keiyan di depan gerbang. Gary segera meju menuju penjaga itu dan menunjukkan identitasnya, “Mereka semua datang bersamaku, biarkan mereka ikut masuk.” penjaga itu mengangguk paham. Di dalam gerbang terdapat sebuah taman yang sangat indah. jalan yang begitu panjang untuk bisa menuju pintu istana. air mancur yang berada di tengah taman, yang memancarkan berbagai jenis air berwarna-warni dengan kilaunya yang seperti permata. “Silahkan, Tuan. selamat datang,” penjaga tersebut menyambut kedatangan rombongan Gary. Para penjaga seketika menunduk saat melihat penjaga pintu mengangguk. Itu artinya rombongan inilah yang tengah dinanti-nantikan oleh orang paling berkuasa disana. Rombongan tersebut disambut hormat oleh setiap penjaga yang dilewati sepanjang jalan menuju pintu istana. Di dalam kamar, ada seorang wanita cantik yang masih terlihat muda di usia yang sudah tua. dialah, Serena. Serena merupakan ibu kandung dari Keiyan sekaligus ibu ratu di istana ini. “Tok, tok, tok,” seorang pelayan memasuki kamar sang ratu. “Masuklah, ada berita apa?” tanya Serena. “Pangeran Kei telah tiba di istana, Ibu Ratu.” Serena seketika mendongak mendengar berita yang ia dengar. “Benarkah itu?” Serena seakan tidak percaya dengan ucapan pelayan tersebut. “Benar, Ibu Ratu.” Serena seketika melebarkan senyumnya. inilah hari yang paling ia nantikan selama dua puluh tahun terakhir. sebab hari inilah Serena akan melihat wajah tampan putranya. kerinduan yang selama ini dipendam kian membuncah, dan hari ini Serena akan melepaskan semuanya. Serena segera turun untuk menyambut kedatangan sang putra. ini sungguh membahagiakan bagi dirinya. mungkin jika sang suami masih ada, dia pasti juga akan sangat bahagia. Ibu mana yang tidak bahagia, saat ia akan bertemu dengan sang putra yang telah lama tidak dilihatnya. Meski jauh didalam hati Serena merasa bersalah, karena tidak mengasuh Keiyan layaknya anak yang lain. Jika kedatangan Keiyan membuat Serena amat bahagia, beda halnya dengan Raja Reiyan. Raja Rieyan sangat tidak suka dengan kedatangan Keiyan. Reiyan adalah anak raja Arick dari seorang selir. ya, dalam artian, Reiyan adalah adik Keiyan yang berbeda ibu. Reiyan menjadi seorang raja Karena ia menggantikan posisi Keiyan untuk sementara waktu. Dan suatu saat posisi tersebut akan diambil alih Keiyan jika ia telah kembali. "Yang Mulia, Pangeran Keiyan sudah tiba di istana." lapor salah satu pengawal kepada Reiyan. "Baiklah. Aku akan segera keluar. Aku harus menyambut tamu agung kita, bukan," ujar Reiyan sambil mengeratkan kepalan tangannya. Reiyan segera keluar dari kamarnya, ia segera keluar untuk menyambut kedatangan Keiyan. Sebenarnya Rei sangat enggan untuk menyambut kedatangan Keiyan. Tapi untuk menjaga perasaan Serena, Rei harus melakukan itu. Reiyan sangat dekat dengan Serena meskipun Serena bukan ibu kandungnya. Kedekatannya melebihi hubungannya dengan ibu kandungnya sendiri. Sebab Serena lah yang selama ini merawat dan membesarkan Reiyan. Serena sudah menganggap Reiyan sebagai anak kandungnya sendiri. Tapi Reiyan merasa bahwa Serena mulai berubah, ia tidak lagi perhatian kepada Reiyan sejak Serena tahu kalau kekuatan Keiyan mulai bangkit. Serena hanya membicarakan tentang Keiyan saja. Padahal Serena sendiri tidak tahu bagaimana watak Keiyan. Ketika Reiyan telah sampai pada pintu utama istana, ia melihat Serena sudah bersiap disana. Serena selalu menyunggingkan senyum lebarnya. Terpancar raut bahagia dari wanita cantik itu. Reiyan turut senang melihat senyum sang ibunda. Keiyan beserta rombongan telah sampai pada pelataran istana megah itu. Ia melihat seorang wanita yang cantik mengenakan gaun berwarna putih dengan mahkota kecil menghiasi kepala. Beserta seorang pria yang mengenakan jubah raja dengan mahkota yang bertengger di atas kepala. Juga para pelayanan serta pengawal yang sudah berjajar rapi untuk menyambut kedatangannya. "Salam hormat, Ibu Ratu. Salam Hormat, Yang Mulia." Grace dan Gary memberi hormat kepada Serena dan Reiyan yang diikuti oleh Jack dan Keiyan. "Selamat datang kembali, Nak. Putraku Keiyan." air mata Serena seketika terjatuh ke atas pipi mulusnya. Serena langsung mendekat tubuh putranya itu dengan sangat erat. Ia ingin menyalurkan rasa rindu seorang ibu yang selama ini tersimpan dengan rapi di dalam hati. Pun dengan Keiyan yang tidak bisa membendung air mata bahagianya karena telah bertemu dengan ibunda. Suasana haru biru menyelimuti dua insan berbeda generasi itu. Sungguh adegan yang mengharukan bagi siapa saja yang melihat, termasuk Reiyan. Setelah Serena puas memeluk sang putra, ia segera memperkenalkan dirinya sendiri serta Reiyan. Keiyan melihat sosok Reiyan dengan tatapan yang sulit diartikan. Keiyan langsung memeluk Reiyan yang saat itu tengah terpaku akan tindakannya. Reiyan pikir, Keiyan tidak menyukai dirinya karena saat ini, posisi raja tengah menjadi miliknya. "Selamat datang kembali, Kak," ucap Reiyan dengan sangat kaku. Yang dibalas dengan senyuman oleh Keiyan. "Terima kasih, Rei. Kamu telah berada disisi ibunda selama aku tidak disini. Terima kasih banyak telah melindungi beliau." ucap Keiyan tulus. Serena begitu antusias untuk menyiapkan segala kebutuhan Keiyan. Mulai dari kamar, pakaian dekorasi ruangan dan lain-lain. Berlebihan memang. Bahkan semua sudah disediakan jauh-jauh hari. Tapi tetap saja Serena merasa itu masih belum cukup. Ia akan menyiapkan semuanya sebagai bentuk rasa bersalahnya karena tidak bisa merawat Kei ketika bayi. Semua yang dilakukan Serena, membuat Reiyan sedikit tidak suka. Ia tidak suka diabaikan oleh Serena. Ia tidak suka dinomor duakan. Selama ini, hanya Reiyan lah yang menjadi prioritas Serena, bukan Keiyan. Untuk saat ini Reiyan bisa mengerti dan memaklumi. Ia ingin melihat seberapa lama Reiyan akan diabaikan oleh Serena, sosok ibu yang selama ini merawatnya. Serena mengantar Keiyan menuju kamar yang sudah disiapkan. Serena bahkan tidak melepaskan pegangan tangannya kepada Keiyan, seolah ia takut kehilangan Keiyan lagi. Serena hanya takut kalau waktunya tidak banyak. Firasatnya mengatakan akan terjadi hal yang sangat besar menimpa kerajaan witch. Jack tidak menyangka kalau sang majikan sebenarnya adalah calon penguasa di istana megah itu. Jack terkagum dengan keindahan seluruh istana. Banyak sekali permata hijau yang menghiasi seluruh dekorasi. Baik itu di dalam maupun di luar ruangan. Seolah permata hijau tersebut adalah lambang dari kerajaan Witch. Sedang Gary dan Grace saat ini sedang berada di sebuah ruangan khusus para tetua kerajaan melakukan diskusi. Ya, mereka kini tengah membicarakan kekuatan Keiyan yang masih belum sempurna. Sedang mereka kini sedang dikejar oleh waktu, mereka sedang berlomba dengan waktu kebangkitan seorang Adrick seperti yang ada dalam ramalan. Mereka mencoba untuk mencari cara bagaimana untuk bisa membuka segel kekuatan Keiyan. Semua sangat bergantung pada kekuatan Keiyan. Para tetua berusaha untuk mencari cara, tidak mungkin jika segel tersebut dibuka secara paksa. Itu akan sangat beresiko, bahkan Kei bisa saja kehilangan nyawanya karena tidak sanggup menahan kekuatannya sendiri. Di lain tempat, Luca begitu senang karena raja Arsel telah menerima tawaran yang ia berikan. Akan tetapi rencananya untuk mengulur Keiyan kembali ke kerajaan witch telah gagal total. "Sial! Bagaimana bisa mereka mengalahkan pasukan succubus dan incubus dalam waktu singkat." Luca mengacak rambutnya frustrasi. Para pasukan succubus dan incubus yang menyerang Keiyan beserta rombongan tersebut adalah ulah dari Luca. Ia ingin segera mengambil darah Kei agar Adrick segera bangkit tanpa menunggu gerhana yang akan terjadi beberapa bulan lagi. "Ini tidak bisa dibiarkan, aku harus cari cara lain. Tapi bagaimana caranya. Akan sangat sulit, sebab kini Keiyan sudah berada di dalam istana. Mereka pasti akan memperketat penjagaan." Dalam waktu singkat, Luca mendapat ide untuk membawa orang tua angkat Keiyan ke dunia Immortal sebagai sandera. "Ya, itu dia. Aku akan membawa mereka kemari. Dengan begitu, Keiyan akan menuruti semua perintah dariku demi menyelamatkan orang tuanya. Ide yang briliant." tanpa sengaja Andy mendengar Luca yang sedang berbicara sendiri. "Ada apa, Paman. Sepertinya Paman sangat senang sekali." Luca terlonjak kaget, tiba-tiba Andy datang dan bertanya. "Tidak ada. Aku hanya sedang merencanakan sesuatu. Aku yakin ini pasti akan berhasil. Tuanku agar segera bangkit tanpa harus menunggu lama." "Benarkah? Bagaimana? Kenapa paman tidak memberitahu? Mungkin aku bisa membantu." tawarnya. "Apakah, Pangeran yakin? Saya hanya masih belum percaya sepenuhnya kepada anda, pangeran. Sebab anda saat ini sangat berbeda dari sebelumnya." jujurnya kepada Andy. "Anda salah paham, Paman. Semua aku lakukan untuk menarik simpati Keiyan saja. Aku hanya ingin mendapat kepercayaan darinya. Dan di saat kami harus pertempuran nanti, dia pasti akan shock melihat bahwa akulah yang menjadi lawannya. Bukankah itu sangat menarik, dan itu juga bisa menurunkan rasa percaya dirinya. Ia tidak akan sanggup melawan orang yang baik kepadanya." Luca mengangguk. Semua yang dikatakan oleh Andy benar juga. Tapi ia juga harus segera mendapatkan darah murni dari keturunan Arick. Luca menimang apakah ia harus mengatakan rencananya kepada Andy atau tidak. Akhirnya Luca memberitahu semua rencananya kepada Andy. Termasuk menjadikan orang tua Keiyan sebagai sandera.

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD