Andra mendengus tak percaya. Lalu ia membalikan tubuhnya melangkah kearah pintu. Alana pikir Andra akan pergi dari kamarnya. Tetapi ternyata Alana salah besar. Andra justru menutup pintu kamar hotelnya dengan rapat, kemudian menguncinya. “Kenapa kamu mengunci pintunya, Andra?!” tanya Alana dengan wajah panik. Andra menoleh dan menampilkan senyum miring. “Agar tidak ada satu orang pun yang akan mengganggu kita. Bukankah tadi malam kesenangan kita belum tuntas, Alana?” Andra berjalan semakin mendekat menuju ranjang tempat dimana Alana berada. Dengan waspada, Alana beringsut mundur dan menepikan punggungnya pada hardboard ranjang. Sambil menekuk lututnya dengan kedua tangan. “Jangan macam-macam kamu!” Alana melayangkan tatapan tajamnya pada Andra. “Kamu tahu kenapa Mr. James sampai t