BAB 36. Senang Mempermainkan Perasaan

1020 Words

Hingga suara pintu yang tertutup membuat kelopak mata Alana membuka perlahan. Kini kedua benda yang bulat dan bening itu telah berkaca-kaca. “Baru saja aku merasa senang melihat kamu yang bersikap baik mau menolongku, Andra. Tapi sekarang kamu sudah buat hatiku sakit lagi dengan menjatuhkan harga diriku. Kenapa kamu senang sekali mempermainkan perasaanku?” Alana bergumam pelan. Tatapannya nyalang dan lurus ke depan. Setelah menghembuskan napasnya dengan kasar, Alana memilih bangkit berdiri. Meski pergelangan kakinya sedikit berdenyut. Tetapi ia masih bisa berjalan ke kamar mandi. Ya. Seperti yang Andra katakan. Tubuh Alana memang sudah basah dan kotor dengan pasir. Jadi Alana harus segera membersihkan dirinya agar tak terlihat menjijikan di hadapan lelaki itu. *** “Ini makananmu!

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD