XIII. Anti Poligami

1714 Words

Cklek Baru membuka pintu kamar, Nando merasakan getar di kantong celana jeans yang dikenakannya diiringi dering khas i-phone. Menutup kembali daun pintu, ia langsung menerima panggilan tersebut dan menghempaskan diri ke ranjang empuknya. “Baru juga ketemu udah kangen aja.” “Ih, geer.” wajah Rindy bersemu merah diseberang. “Alaah… Buktinya Kamu nelpon aku.” Nando tersenyum sebentar dan melanjutkan. “Jadi ada apa telpon aku?” “Aku cuma mau bilang, minggu depan aku ada praktek. Jadi mau fokus buat itu. Hape bakal aku off-in. Dan kita gak bisa ketemu dulu. Aku bilang gini supaya kamu gak salah paham. Gak papa, kan?” Nando terdiam cukup lama. Tak kunjung mendapat balasan, Rindy menjadi gugup sendiri dan refleks menggigit bibir bawahnya. “Gak papa dong. Kenapa aku harus marah?” ucapan cowo

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD