Aku berlari menuju roof dimana banyak tempat makan di sana, aku berjalan melewati kursi-kursi menuju taman yang berada di sisi lain dari roof, berdiri di antara pepohonan untuk menyembunyikan diri, berpisah dari keramaian kantin. Aku tidak sabar untuk menelepon Tristan, sambungan kedua dia masih belum mengangkat teleponku, ketika akhirnya dia mengangkatnya..
“Halo.”
“Aku sedang meeting.”
PIP
“HAH!.”aku berdecak, merasa tersinggung dengan apa yang baru saja dia lakukan padaku. Bisa-bisanya dia memutuskan sambungan telepon kami begitu saja. saat ini baru jam 9.30 dia sudah sibuk dengan meeting pagi sementara aku malah berkeliaran dengan keadaan syok dan perasaan terganggu memikirkan kejadian semalam. Aku tidak bisa berhenti untuk merasa cemas, Ana kau memang bodoh bisa-bisanya kau semabu
