8. Area Balap!

2133 Words
Syafiq berjalan di koridor kelas, dengan jaket levis yang sudah menjadi ciri khasnya, kacamata hitam yang melekat di mata nya menambah kesan tampan untuk dirinya, ucapan-ucapan di telinga nya kini mulai terdengar, ketika mereka memuja untuk ketampanan seorang bad boy! "Fiq!" Teriak adi, syafiq yang mendengar langsung berbalik arah ke sumber suara. Adi merangkul syafiq untuk berjalan bersama, namun mata adi mulai tertarik dengan syafiq yang kini tersenyum sepanjang koridor "lu gila fiq? Apa lupa minum obat?" Ucap adi "Kenapa emang gue?" Ucap syafiq dengan santai, tatapan terus memancarkan kalo ia sedang bahagia hari ini. "Gak sakit kan lu?" Ucap adi seolah bertanya dan menegaskan tidak seperti biasanya syafiq begitu "Kalo gue sakit, lu lebih sakit di" ucap syafiq di iringi tawaan kecil karena meledek sahabatnya, tak lama sosok aimar datang dan langsung menyamai dengan jalan mereka berdua "anjim, kaget gue. Dari mana lu?" Ucap adi yang tiba-tiba di rangkul oleh sosok aimar. "Biasa" ucap aimar dan menaikkan kedua alisnya "Ah paling ngecengin dede kelas" ucap syafiq "Nah tuh abang syafiq tau" ucap aimar, sedangkan adi hanya tertawa dan menggelengkan kepalanya. Aimar memang suka memberi harapan kepada dede gemes menurutnya, namun ia tak playboy layaknya syafiq. "Lama-lama nurunin syafiq lu" ucap adi "Enak aja, gue kan gak mainin perasaan mereka, gak kaya nih tuyul" ucap aimar, lalu melirik syafiq ketika berada di kata tuyul. "Gue tuyul lu majikan nya" ucap syafiq "Anjayani lu dasar" ucap aimar "Bdw lu kenapa?" Lanjut aimar, syafiq mengerutkan keningnya seolah bertanya, karena syafiq tidak tahu apa yang mereka bicarakan. "Gak kenapa-napa, emang kenapa si? Tadi si adi ngomong begitu, sekarang elu" ucap syafiq seolah menjelaskan. "Beda kan im" ucap adi, aimar langsung mengangguk seolah mengiyakan perkataan dari adi. "Beda kenapa anjir? Ada setan?" Ucap syafiq, adi dan aimar saling menatap lalu tertawa membuat syafiq mengerutkan keningnya "malah ketawa lu pada" lanjut syafiq. "Iya ada setan, lu setan nya" ucap aimar, tanpa aba-ba syafiq menyentil dahi aimar dengan sedikit kencang membuat aimar meringis "awskh sakit pea" ucap aimar, ia memegang dahinya yang sedikit memerah. "Fiq, aji ngajak balap nanti malem. Gimana?" Ucap adi, syafiq hanya tersenyum miring ketika mendengar nama yang di sebutkan oleh adi. "Wah muncul lagi tuh orang" ucap aimar "Gimana fiq? Gue si kalo jadi ku terima aja, kapan lagi mempermalukan dia untuk kedua kalinya" lanjut aimar jelas ia memanasi syafiq. "Terima" ucap syafiq, adi dam aimar jelas tersenyum kemenangan syafiq juga bukan tipe yang lari saat di tantang atau di ajak. Raina berjalan melewati koridor, tepat melewati ketiga orang yang sedang berjalan "Rain" ucap syafiq, raina yang sudah melewati beberapa langkah dari syafiq berhenti seketika dan menatap ke arah sumber suara, yang kini ia berhadapan dengan syafiq. "Ada apa?" Ucap raina, syafiq menghampiri raina yang membuat kedua sahabat syafiq mengerutkan kening nya dan saling menatap "Eh kenapa syafiq nyamperin si raina" ucap adi berbisik, matanya terus menatap kearah syafiq dan raina. "Ada bisnis kali" ucap aimar "Gue udah tau imbalan yang bakal gue minta" ucap syafiq, sedangkan raina terpatung ketika syafiq menyeringai jantungnya berirama menatap syafiq "apa?" Ucap raina, syafiq semakin mendekat raina yang sebenarnya salah tingkah menatap ke sembarang arah. Syafiq mendekat tepat di samping telinga raina, yang membuat jantung raina semakin berdegup kencang "Temenin gue malem ini" ucap syafiq. "Kemana?" Ucap raina "Nanti malem gue jemput ya" ucap syafiq, ia lalu mengedipkan sebelah mata nya lalu tersenyum, membuat raina bergedik ngeri kini syafiq sudah melangkah kembali bersama kedua sahabatnya. "Astaga ko bisa-bisanya gue berurusan sama dia si!" Ucap raina, ia lalu melanjutkan jalan nya yang terhenti karena syafiq. Ia memegang dadanya yang berdegup kencang. "Ngobrol apaan lu?" Ucap adi ketika syafiq sudha bersama mereka dengan wajah yang benar-benar penuh teka-teki. "Eh balapan kapan?" Ucap syafiq "Nanti malem" ucap adi, syafiq kembali menyeringai yang membuat kedua sahabatnya hanya mengerutkan keningnya saling melempar tatapan dan saling menghendikkan bahu. "Kantin" ucap syafiq, ia langsung berjalan ke area kantin. "Fiq! Bolos nih kita?" Ucap aimar berteriak, syafiq terus berjalan tanpa menggubris teriakan dari aimar, ia hanya tersenyum mendengarnya membuat siswi yang masih berada di koridor menatap kagum. "Malah di cuekin" ucap aimar "Udah udah ayuk nyusul" ucap adi, ketika melihat aimar ngedumel karena di cuekin oleh syafiq. Bell masuk berbunyi, tepat mereka bertiga berada di kantin dan duduk di pojok tempat biasa mereka duduki. Semua sudah tak.heran dengan kelakuan tiga cowok tersebut, disaat yang lain berhamburan untuk masuk ke kelas mereka malah santai dan baru sampai di area kantin. "Bu es teh manis dong" ucap syafiq teriak, suaranya menggema karena memang kantin hanya ada mereka bertiga walau masih ada beberapa siswa-siswi di area kantin untuk membeli minuman atau makanan untuk di kelas "3 bu" teriak aimar "Siap bos" ucap ibu kantin. "Eh lu belom jawab pertanyaan kita" ucap adi "Pertanyaan yang mana si" ucap syafiq sambil membuka kuaci. "Kesian mana masih muda" ucap aimar "Emang lu tua!" Ucap syafiq "Anjim" ucap aimar "Tadi lu ngobrolin apa ama si raina" ucap adi, syafiq lagi-lagi tersenyum miring ketika kedua teman nya penasaran. "Mau gue ajak balap" ucap syafiq, adi dan aimar berhasil di buat terbengong karena jawaban yang di lontarkan syafiq "eh lu sakit ya" ucap aimar, syafiq menggeleng. "Bener-bener di temen lu sedeng ini" ucap aimar yabg seolahbtak percaya sama.yang ia dengar dari mulut syafiq "saikao, anak orang main di ajak aja" lanjut aimar. Sedangkan syafiq hanya tersenyun simpul "Lu gak salah fiq?" Ucap adi, syafiq menggeleng seolah mengiyakan bahwa tidak ada yang salah atas perkataan nya atau tindakannya. "Tuh cewek lu mau ajak ketempat balapan nanti malem?" Ucap aimar sekali menegaskan bahwa ia masih berharap salah dengar. "Iyaa im, kenapa si emang?" Ucap syafiq "Lu tau kan lawan lu siapa?" Ucap adi, syafiq mengangguk jelas ia tahu siapa yang akan ia lawan di area balap nanti malam. "Es teh manis tiga" ucap ibu kantin yang menaruh pesenan mereka, yang membuat mereka juga harus men-stop dulu obrolan mereka. "Makasih bu" ucap mereka bertiga. "Lu tau kan dia kaya gimana" ucap aimar yang melanjutkan obrolan tadi yang ter-stop. "Kalo raina kenapa-napa lu mau tanggung jawab?" Ucap adi "Dia gak bakal kenapa-napa selagi ada gue" ucap syafiq "Bener dah lu mah fiq nekat" ucap Adi, sedangkan syafiq hanya tersenyum simpul mendengar pernuturan dari adi. " Bocah gila emang" ucap aimar "Jangan-jangan...." Ucap adi, perkataannya menggantung seakan memberi penasaran kepada syafiq dan aimar "jangan-jangan apa di?" Ucap aimar yang wajahnya kini mulai serius menatap adi "Jangan-jangan..." Adi benar-benar meledek, sambil menaikkan kedua alisnya mengarah ke syafiq. Syafiq yang mulai sedikit geram "kenapa k*****t" ucap syafiq. "Lu suka ya sama raina?" Ucap adi, dor! Seolah tepat mengenai sasaran, syafiq terdiam atas pertanyaan dari adi yang bahkan membuatnya bungkam, adi hanya menaikkan kedua alisnya seolah meledek syafiq. "Ah serius lu, bener fiq lu demen si raina" ucap aimar, syafiq masih bungkam. "Tuh kan diem" ucap adi "Ah apaan si lu di , gak jelas. Mana ada gue suka dia" ucap syafiq "Diinget lagi, raina adalah cewek pertama yang mau lu ajak ke area balap" ucap adi "Lah iya bener" Ucap aimar, seolah mengiyakan perkataan dari adi. "Ngaco lu berdua" ucap syafiq, jantung yang berdegup ketika ia baru sadar bahwa raina cewek.pertama yang akan ia bawa ke area balap. ... Malam hari nya, Raina yang masih setia mondar-mandir didalam kamar, berkali-kali menatap cermin. Celana levis hitam, baju polos biru dongker, dan rambut terurai ia tampil dengan cantik walau pakaian seadanya. "Udah cantik belum ya gue" gumam raina, ia kembali menatap cermin dan menata rambut hitam lurus nya. "Idih apaan si gue ganjen banget" gumamnya kembali, ketika ia sadar kenapa dirinya harus semangat dan gerogi seperti itu. Tok Tok Tok "Ka , ada yang nyariin di depan tuh" ucap sang Mamah, Raina yang mendengar langsung membuka pintu kamarnya "Siapa mah?" Ucap Raina, mamah-nya sedikit terpatung ketika melihat sang Anak tumben-tumben nya rapih saat berada di rumah , sang Mamah tersenyum membuat raina mengerutkan kening nya "mah" ucap raina "Eh iya" "Siapa mah yang nyariin kaka?" Ucap raina "Gak tau, katanya temen kamu" ucap sang Mamah, Raina semakin mengerutkan keningnya. "Siapa ya namanya sa ,ah sa siapa gitu" ucap sang Mamah "Syafiq?" Ucap raina "Nah iya syafiq" ucap sang Mamah "Kirin bohongan jemput gue" gumam raina, sedangkan sang Mamah hanya mengerutkan keningnya ketika raina berdialog sendiri dengan suara kecil. "Ka, itu cepet temuin temen kamu" ucap sang Mamah "Iya mah" ucap raina, sang mamah tersenyum tulus seolah mengerti anak gadisnya "kalo gak mau, biar mamah aja yang nemenin. Lumayan ganteng ka" ucap sang Mamah Raina yang mendengar perkataan sang mamah langsung melotot tak percaya, sang mamah hanya tertawa "Bercanda sayang" ucap sang Mamah "Ish mamah nih" ucap raina tertawa pelan.Tak pikir panjang, raina dan mamah nya melangkah ke depan rumah untuk menemui syafiq yang sudah berada didepan. "Nih nak, raina nya" ucap sang Mamah, membuat raina mencubit pelan sang Mamah. Syafiq yang mendengarkan langsung berdiri dan menghadap ke sumber suara, satu kata yang keluar dari bibir syafiq ketika ia melihat raina "cantik!" "Eh iya tante" ucap syafiq "Jadi gak?" Ucap raina "Jadi" "Yaudah tan, izin bawa raina dulu ya" ucap syafiq, lalu salim ke mamahnya raina. "Iya,hati-hati ya di jalan" ucap syafiq "Mah, kaka berangkat ya. Mamah jangan nungguin kaka, kaka bawa kunci ko" ucap raina, sang mamah mengangguk dan mengelus rambut raina lembut ketika raina salim kepada dirinya. "Ternyata anak ku sudah gede" gumam sang Mamah, ketika melihat raina kini sudah beranjak dewasa. Jalanan malam ini cukup lega, langit yang cerah seolah mendukung mereka untuk berdua. Syafiq melajukan motornya dengan kecepatan standar, udara yang sejuk menyentuh kulit raina ia lupa membawa jaket. "Lu gak akan macem-macem'n gue kan?" Ucap raina "Ngapaiin gue macem-macem sama lu, kaya gak ada cewek lain aja" ucap syafiq. Raina reflek langsung mencubit pinggang syafiq yang membuat ia sedikit meringis, dn hampir kehilangan kendali motornya. "Ish sakit anjir, main cubit-cubit aja lu" ucap syafiq "Lu nya aja mgeseliin. Ish!" Ucap raina, kini mata nya menatap langit yang cerah, hanya ada beberapa bintang yang terang di atas sana. "Nanti jangan jauh-jauh dari gue" ucap syafiq, aktifitas menatap langitnya terhenti, tatapan nya langsung menatap helm full face milik syafiq "kenapa emang?" Ucap raina, ia penasaran. "Udah nurut aja" ucap syafiq "Kalo gak mau?" Ucap raina "Gue nambah imbalan" ucap syafiq, raina langsung menggeplak helm syafiq "Bisa banget ya lu, kesempatan dalam kesempitan" ucap raina kesal, sedangkan syafiq tertawa pelan. "Udah lu nurut aja, jangan ngeyel" ucap syafiq, Raina hanya mendengus kesal dan pasrah! Mereka telah sampai di area balapan, jelas itu asing bagi raina. Syafiq memberhentikan motornya tepat di depan kedua teman nya yang sudah menunggu dari tadi "eh neng raina ikut" ucap aimar basa-basi, raina hanya tersenyum simpul. "Turun" ucap syafiq, Raina yang mendengarnya langsung turun dari motor syafiq. "Udah dateng dia?" Ucap syafiq "Belom fiq" ucap adi "Fiq ini tempat apasi?" Ucap raina, sedangkan syafiq hanya mengerutkan keningnya "lu serius belum pernah keisni?" Ucap syafiq "Belum lah, ini pertama kali nya" ucap raina "Ini area balap" ucap syafiq "Lu mau balapan?" Ucap raina dengan sedikit kaget, syafiq hanya mengangguk seolah mengiyakan perkataan raina. "Jan.." Suara deru motor tiba-tiba mengarah ke mereka, perkataan raina terhenti seketika dan menatap ke arah beberapa motor. "Tuh fiq dateng dia" ucap adi, syafiq langsung menatap tajam dengan senyuman yang penuh arti. "Hei broo, udah lama ya nungguin gue?" Ucap nya "Gak lama ko, gue tau lu butuh mental yang kuat buat ngadepin gue" ucap syafiq dengan santai, jelas Aji yang menjadi lawan bicara syafiq emosi "b*****t!" Ucap aji "Tumben bawa cewek lu? Apa ini taruhan nya?" Ucap Aji ketika melirik ke arah raina, Raina yang mendengar perkataan cowok tersebut, langsung mengepalkan tangan nya, hatinya tiba-tiba sesak! Apa benar ia di jadikan bahan taruhan! "Mulai aja jangan banyak bacot" ucap syafiq "Okeh! Kalo taruhan nya dia si gue semangat" ucap Aji, syafiq hanya menyeringai. "Lu di sini dulu ya sama adi aimar" ucap syafiq, sedangkan raina gak menggubris sekalipun! Hatinya masih terasa sesak atas perkataan cowok tersebut, syafiq yang mendengarnya mengerti. "Jagain rain" ucap syafiq, adi dan aimar hanya mengangguk. Satu gadis dengan membawa bendera kini sudah berada di tengah, suara deruan motor syafiq dan aji mulai bersaut-sautan.Bendera sudah di kibarkan, bertanda balapan sudah mulai. Syafiq melajukan motornya dengan kencang, membuat aji bahkan tertinggal di belakang.Sedangkan di sisi lain, mereka yang berada di pinggir jalanan tinggal menunggu siapa yang mencapai finish lebih dulu. Kini deruan motor mulai terdengar dekat, semua bersorak menyambut masing-masing yang ia juarakan. "Syafiq sering balapan kaya gini?" Ucap raina, adi aimar saling menatap dan menyunggingkan senyum. "Jarang si, kalo dia mau nerima ya dia mau balapan" ucap adi, sedangkan raina hanya ber Oh ria ketua sudah mendapat jawaban dari adi, raina melirik terus untuk melihat siapa yang menjuarai tersebut. "SYAFIQQ!" teriak adi dan aimar ketika melihat syafiq mendahului aji yang tertinggal jauh, syafiq memfokuskan untuk ke finish di dalam helm full face nya ia tersenyum miring ketika berhasil lebih unggul di banding musuhnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD