16. DITAKDIRKAN UNTUK SELALU ADA

1597 Words

Kin baru saja keluar dari studionya lalu berjalan menuju taman kecil di sekitar galeri. Ia ingin mencari udara segar setelah sejak pagi berkutat dengan kanvas dan cat. Sebelum duduk, ia merogoh kantong celananya, mengambil sebuah kotak dari dalam sana. Satu batang rokok dinyalakan, lalu diisap pelan. Kin memang seorang perokok tapi tidak terlalu gila. Jika sehari tidak menikmatinya, ia tidak akan apa-apa. Kali ini ia merokok karena merasa sedikit jenuh dengan rutinitasnya. Sambil mengisap rokok, tatapan matanya mengarah ke atas. Dari sela-sela pohon jambu, ia melihat langit biru yang sangat cerah. Padahal semalam hujan deras, tapi kali ini panasnya cukup terik. Melihat langit siang ini, membuat Kin ingat dengan Anya. Tiba-tiba bibirnya menyunggingkan senyum saat ingat kejadian semalam.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD