32. HANYA TEMAN

1343 Words

Wajah Anya dan Kin nampak cerah dengan senyum terus tersungging di bibir mereka. Keduanya baru saja keluar dari ruang siaran. Satu jam bersama, berlalu begitu cepat. Obrolan keduanya begitu hidup dan juga terdengar alami. Seperti percakapan layaknya teman lama. Tidak ada jarak seperti bintang tamu sebelumnya. Dari sekian narasumber menyenangkan, baru kali ini Anya tidak ingin mengakhiri acara. Terlalu betah berbincang-bincang dengan Kin. Wawasan yang luas yang dimiliki Kin, semakin membuat Anya kagum. Kin menjelma menjadi sosok serius, tetapi tidak sedikit pun memperlihatkan kesombongan atas pencapaian yang sudah raih. Kin yang selalu merendah, tapi membuat siapa yang mendengarkan pembicaraan mereka menilai pria itu sebagai sosok sukses yang sempurna. “Mas Kin, makasih untuk hari ini, ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD