Denta melangkah di koridor lantai satu, menuju parkiran. Hari ini dia membawa mobil sendiri, membuat nya tidak perlu repot-repot, untuk menunggu Vero yang suka sekali ngaret kalau menjemputnya. Sebenarnya, bukan tanpa alasan mengapa Denta jarang membawa mobil ke sekolah dan lebih sering di antar jemput Vero. Dia belum punya SIM, umurnya saja masih 16 tahun. "Gasta, kok di sini? Gue kira udah pulang." "Nunggu pacar,” balasnya kalem. Denta mendelik, "Gue, kan?" "Bukan." Gasta menyentil jidat putih Denta dengan gemas. "Hah, pacar lo kan gue?" pekik Denta mulai naik oktaf. "Pakek nanya,” kesalnya. "Ish, ngeselin lo." Denta mengerucut kan bibirnya, langsung di sentil oleh Gasta. "Ayo!" Gasta meraih tangan Denta. "Lah, gimana sih? Gue bawa mobil sendiri, kok. Nggak usah," seru Denta. "