"Mas, ada apa?" tanya Tara begitu membuka pintu dan mendapati Naka datang dengan wajah penuh amarah. "Bapak mana?" tanya Naka datar, ia bahkan tidak menoleh pada sang adik yang masih berdiri memegangi daun pintu yang baru saja dibukanya. Naka langsung memasuki rumah megah tempatnya dibesarkan, setelah menikahi Asih dulu Naka memang langsung membeli rumah yang ia tempati sekarang, memang dari hasil pemberian orang tuanya hadiah atas pernikahan mereka. "Bapak sama Ibu lagi pergi, ada acara di rumah Pakde Slamet," jawab Tara yang langsung mengikuti sang kakak memasuki bagian dalam rumah itu. "Ada apa, Mas?" tanya Tara yang jelas bisa membaca jika ada sesuatu yang menganggu pikiran kakaknya itu. Naka membuang napas kasar, lalu dipandangnya foto keluarga yang terpasang di dinding ruma