Bab 42

1813 Words

"Bu Hening, aku takut, aku sayang sama Bu Hening aku juga takut kalau Tuhan ajak Bu Hening ke surga kayak Bunda aku, padahal aku pengen Bu Hening jadi Bunda aku," keluh Qinara dengan polosnya. Seketika ruangan itu menjadi sunyi, Bu Fatma dan Pak Joyo saling berpandangan tidak mengerti sedangkan Meisya dan Hening saling tatap, mereka memahami jika Qinara memiliki trauma dengan rumah sakit karena di rumah sakit ia melihat sendiri ibunya meninggal dunia. "Bu Hening tidak apa-apa Qinara, hanya sedikit terluka, besok pagi atau siang juga Ibu sudah boleh pulang," ujar Hening sambil membelai kepala gadis kecil itu. "Oh, iya. Qinara, Meisya. Perkenalkan itu orang tuaku. Ibu dan Bapak," ujar Hening sambil menatap kedua orang tuanya yang berdiri tidak jauh dari mereka. "Bapak, Ibu, perkenalkan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD