BAB 12: Gadis Penggoda
“Aska Ryan Nars” merasa di panggil, pria yang tampaknya sedang menunggu mobilnya di depan halaman ruma sakit itu menoleh. Sedikit tidak suka melihat Candy berdiri disana. Menatapnya dengan tatapan sedikit aneh.
Gadis yang masih memakai pakaian rumah sakit itu mendekat. Sedikit menyeret kakinya yang tampaknya membuat langkahnya lebih berat, Ryan tidak tahu itu adalah akting atau sungguhan.
Setiap tindakan dan ekspresi Candy selalu membuatnya ragu. Gadis itu terlalu memiliki banyak topeng pada wajahnya. Topeng, Candy Syam Bie selalu memasang topeng cantik pada wajahnya. Tidak ada yang tau sebrutal apa dirinya saat di arena bertarung. Bagai sosok lain yang bersemayam pada tubuhnya.
Egois, parasit yang selalu memanfaatkan orang lain untuk kepentingannya sendiri. Candy sudah terbiasa hidup demikian, Ryan semakin sadar seberbahaya apa gadis yang semula ingin dibalasnya. Selama bermanfaat, Candy akan menaruh orang itu disisinya, mengikat dan tidak akan melepaskannya sampai dirinya sendiri yang akan membuangnya.
Aska Ryan Nars, sosok pria Arogan dan sombong yang kali ini membalik keadaan. Mengikat Candy, memberi gadis itu pelajaran. Tampaknya pelajaran harus dihentikan disini, di detik ini juga. Ryan harus menjauh dari gadis berbahaya itu.
Ryan sadar betul. Tindakan bodoh jika ingin terus membuat Candy berada disekitarnya. Terlebih saat mengetahui Barsh yang bisa dijatuhkan gadis itu. Suatu hal yang semestinya tidak akan mampu dilakukan oleh seorang gadis kecil dengan kekuatan terbatas.
“Ngapain lo? Oh dan mulai sekarang lo ga usah masuk kerja, anggap aja gue ngikhlasin 10 M gue. Dan gue bakal transfer 10 juta lo hari ini juga” Ryan berkata tegas saat Candy berdiri tepat di hadapan Ryan.
Candy menatap Ryan lalu memiringkan kepalanya, tampak berpikir. “Lo tau punggung, d**a, dagu, kaki dan belakang leher gue kena serangan Barsh?” Candy masih tidak melepas tatapanya dari Ryan.
“Lo juga terus bilang kalo gue penggoda, suka manfaatin orang dan parasit sampah. Lo bukan Cuma ngebuat gue terluka secara fisik aja tapi juga secara mental. Lo pikir 10 juta itu cukup buat ngebayar semua perbuatan lo?” Candy memasang wajah serius yang sedetik kemudian berubah menjadi senyuman manis.
Ryan tampak menyimpulkan dari semua perkataan Candy, lengannya meraih kantong Jasnya dan mengeluarkan sebuah cek yang sudah bertanda tangan tanpa adanya nilai nominal. “Lo bisa nulis sendiri berapa yang lo mau parasit penggoda” Ryan melemparnya tepat pada wajah Candy.
Candy memungut cek itu membuat Ryan tersenyum meremehkan—berbalik—berjalan menjauh sebelum sebuah lengan menahanya. “Kamu kok jahat gitu?” Ryan menoleh keheranan. Ada apa dengan nada bicara Candy itu, mungkin dia memanfaatkan Ryan untuk mencuri perhatian atau membuat Ryan menjadi hilang muka diantara orang-orang yang memperhatikan mereka saat ini. “Kontraknya aku harus kerja sama kamu selama 10 bulan loh, masa dipecat gitu aja sampe lempar cek ke muka gini. Kamu beneran nyebelin yah. Padahal di poin pertama dalam kontrak aku atau kamu ga bisa mutusin kontrak sebelum jangka waktunya habis loh. Oh dan apa orang kaya itu selalu lempar cek kemuka cewe tiap abis berbagi ranjang?” Ryan semakin bingung. Apa-apaan sikap Candy saat ini.
Candy mendekat, berjinjit untuk membuat Ryan menatap matanya. “Aku ga butuh ceknya, yang aku butuhin kamu” Wajah Ryan semakin menatap Candy bengis, tidak ingin terlibat atas drama yang dibangun gadis itu.
Candy tersenyum bengis. “Lo terus bilang kalo gue penggoda kan? gue bakal kasih liat seberbahaya apa saat lo berhadapan sama penggoda parasit yang terus lo hina ini. p*****r? Jalang? gue ga peduli yang pasti uang atau permintaan maaf dari lo ga akan cukup buat semua kesalahan lo” berbisik, Candy dapat memastikan tidak akan ada yang dapat mendengarnya selain Ryan.
“Ryan, selama batas waktu perjanjian. Pastiin lo ga jatuh hati sama gue. Karena saat lu jatuh hati, saat itu gue bakal ngehancurin lu sampai ke akar. Ngebales setiap jengkal penghinaan lo buat gue. Dengan begitu gue bakal puas dan ga menyesali keputusan gue buat ga bunuh lo” Candy tidak pernah terlihat seserius ini akan ucapanya.
“Gue suka sama lo? Mustahil. Ngaca, lo ga pantes buat orang kaya gue” Ryan selalu sepercaya diri ini.
Candy menatap Ryan intens, semakin mendekat dan menarik kerah baju Ryan. Mencium bibir tipis pria itu cukup lama. Tidak peduli suasana keramaian yang menatap mereka bahkan beberapa dari mereka memotret dan merekam keduanya.
Candy melepas ciumannya. Menatap Ryan sambil tersenyum manis, memasang wajah yang tidak pernah ditunjukkan di hadapan Ryan.
“Aku cinta kamu Ryan”.
Deg
“Itu ciuman pertama aku loh, aku sesuka ini sama kamu sampe cium kamu duluan kaya gini”.
Deg
“Ryan”
Candy kembali mendekat, berbisik pada Ryan pelan. “Aku cinta kamu, mulai sekarang aku akan semakin tergila-gila sama kamu”.
Cup
Satu kecupan lagi Candy berikan pada Ryan. Membuat tubuh pria itu membeku sempurna.
‘Sialan’.
“Candy” Rafael memanggil, menatap Candy yang masih menyentuh pundak Ryan sedikit bingung. Lengkap dengan raut kekecewaan yang kental.
“Lo baru ajah ngebuat kacung lo kabur tuh jalang” Candy kembali melirik Ryan dan tersenyum manis. “Kamu ga boleh ngomong kasar gitu loh, semua orang tau kamu dari mana. Mau buat nama perusahaan jatoh hem?” Ryan semakin tidak nyaman.
“Bacot lo” Candy akhirnya menjauh dan kembali tersenyum manis. “Kamu sering-sering jenguk aku yah. Aku balik ke kamar dulu, dah” Ryan semakin jengkel.
Memecat gadis itu tidak bisa karena perjanjian, jika dia tidak mematuhinya jelas Candy akan membawa ke meja hijau. Mengangkat masalah mobil untuk membalik keadaan hanya akan membuat Candy membongkar insiden Ryan yang sudah sekeras mungkin ditutupi untuk membuat harga saham tetap stabil.
Belum lagi ulah yang baru saja dibuat gadis itu padanya. Jelas semua yang terjadi tadi akan terkesan seperti Candy yang menyatakan cintanya di depan umum. Semua yang dilakukan Candy pasti sudah tersebar di internet, nama Ryan pasti sudah dikenali siapapun pengguna internet yang melihatnya.
Hal ini saja sudah pasti mempengaruhi harga saham apalagi jika Ryan bertindak sembarangan dan Candy membeberkan bahwa dirinya dibuat terluka oleh perintah Ryan. Sudah pasti itu akan merusak citra dirinya dan perusahaan.
Dipikirkan dari sudut manapun Ryan tidak bisa menemukan jalan keluarnya saat ini. Satu-satunya jalan adalah membuat Candy seolah bertepuk sebelah tangan dan membuat Ryan seolah tidak terusik oleh salah satu karyawannya itu.
Semua hal ini berarti Ryan tidak bisa menjauhkan Candy. Gadis itu juga sudah pasti tidak ingin menjauh karena jelas-jelas amat sangat ingin menghancurkanya.
Memaksakan gadis itu menjauh hanya akan memberi masalah baru karena wajahnya sudah tersebar di internet.
Candy benar-benar membuat Ryan seolah buntu dan tidak bisa bergerak sedikitpun.
Selain ikut dalam permainanya.
Atau balik mempermainkan gadis itu.