Bab 18

1074 Words

Laila memperhatikan gerak gerik laki-laki yang ada di hadapannya sambil menyeduh minuman. Di dapur kecil paviliun ini hanya ada mereka bertiga, Laila, Taka dan pria itu. Sabrina tidak menemaninya karena ada tamu penginapan yang datang. Pria bertubuh tinggi besar dengan wajah serius di penuhi dengan jambang di seputar dagu dan bibirnya, terlihat terus menimang-nimang bayi yang ada dalam pelukannya. “Ini silakan di minum, ehm ...,” ujar Laila terlihat ragu sambil meletakkan dua cangkir dan kue puding yang dia buat tadi siang di atas meja makan. “Panggil saya, Rendra,” sahut pria itu dengan suara berat juga serak, “letakkan saja di sana.” “Mas Rendra,” ujar Laila mengangguk dengan menambah panggilan dengan embel-embel Mas, karena sepertinya pria itu lebih tua darinya beberapa tahu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD