Liona mampu mengembalikan senyum Aga dengan cepat. Entah mengapa sejak pertemuan pertamanya dengan perempuan itu, Aga tertarik dengan mata indah yang dimiliki Liona. Sepanjang ia melangkah menuju ke tempat parkir, pikiran itu justru berpusat pada Liona. Senyum juga turut hadir ketika ingatan tentang cewek itu kembali hadir. Hingga, akhirnya ia masuk ke dalam mobilnya dan segera melajukannya ke sasana. Beberapa menit kemudian ~ "Hei, Coach," sapa Aga. "Astaga, lo ke mana aja, Ga? Hampir sebulan lo ngilang nggak ada kabar sama sekali. Untung gue simpen nomer lo yang satunya." "Sorry, Coach. Ada problem sedikit. Oh ya, Coach, ada apa nyariin gue? Sorry juga nomer gue yang satunya hilang. Jadi kalo mau hubungi ke nomer satunya aja." "Oh gitu. Oke deh. Jadi gini, Ga, sebenernya— tunggu