"Adik?" Sora tampak ragu dengan apa yang ada di pikirannya saat ini. Mana mungkin Ersya punya pikiran ke arah sana? 'Sepertinya otakku aja yang terlalu kotor,' batin Sora. "Sya, are you okey?" Sora kembali bertanya. Ersya memegangi kedua bahu Sora, berusaha membuat gadis itu tak bisa bergerak. "Mending aku bangun nggak sih? Takutnya aku bikin kamu sakit," lanjut Sora - sebenarnya takut kalau-kalau pikiran kotornya benar dan yang Ersya maksud adik adalah sesuatu yang berada di bawahnya kini. "Sora, kamu benaran nggak ngerti?" tanya Ersya. "Ng- ngerti apa?" "Kalau cowok bisa tegang kalau dapat rangsangan," Ersya menjawab dengan volume yang lebih kecil. Sora terdiam. Jadi dugaannya benar? Tapi ia masih tidak menyangka jika Ersya akan bicara sefrontal itu. Sora hendak bangkit, tetap