Keluarnya Rafael yang membawa kedua anak kembarnya langsung disambut dengan keheningan oleh Murni dan Mey. Mey dan Murni langsung terbengong-bengong menatap kedua malaikat kecil yang terbungkus bedong berwarna biru dan pink. Kedua wanita yang sama-sama berusia di awal usia lima puluh tahunan itu menatap tak percaya kedua bayi yang mengulet lemah dalam dekapan papahnya. Kedua bayi mungil itu dalam keadaan terpejam dan kadang menguap, benar-benar menggemaskan. “Ya ampun ... sini sinin, ikut Oma. Duh, pilih yang pink, apa blue dulu, ya? Ya Tuhan, beneran kembar? Langsung dikasih dua sekaligus?” Mey tak kuasa menahan kebahagiaannya. Ia mendekati Rafael yang terus saja memandangi kedua bayinya dengan senyum yang mengandung banyak cinta sekaligus rasa syukur. “Raf, yang pink, yang cewek, kan?”