“Jika kamu tidak mau terluka, kamu juga jangan berani-beraninya menorehkan luka! Dan jika kamu tidak mau aku murka, seharusnya kamu tidak asal berbicara!” Episode 45 : Jangan Picik! *** “J-jina?” akhirnya kata itu terucap dari mulut Rina yang sampai gemetar, hingga suara yang dihasilkan juga mengalami hal serupa. “Ada apa?” lanjutnya kendati Jina belum memberi respons berarti. Wajah wanita di hadapannya masih datar tanpa perubahan, seolah-olah, memang ada hal penting sekaligus serius yang sedang Jina pendam. Jina tak lantas menjawab. Ia menatap Rina dengan banyak keraguan yang cenderung membuatnya merasa tegang sekaligus takut. “Apakah aku memiliki janji yang kulupakan?” lanjut Rina yang menjadi menatap ragu Jina. Namun Rina yakin, baik dirinya maupun Rafael dan Fina sudah tidak ada