Tidur Olivia malam ini sedikit terusik akibat mendengar suara Phoenix yang mengigau tidak jelas. Olivia sudah mencoba untuk membangunkannya, tapi gagal. Justru tubuhnya yang kini di dekap erat di bawah selimut. Olivia sama sekali tidak berontak, karena tidak mau membuat pria itu terbangun dari tidurnya yang lelap. Gadis itu memandangi fitur wajah Phoenix yang hampir mendekati sempurna. Wajahnya yang tegas, alis yang tebal, hidung mancung dan bibir yang menurutnya seksi. Benar-benar enak saat dia ajak berciuman. Ah, gaya sekali gadis itu! Padahal, dia baru beberapa kali berciuman sudah berlagak pandai berkomentar soal bibir yang enak di ajak berciuman. “Aku tau kau sudah punya istri, tapi kenapa aku justru tetap menargetkanmu sebagai incaranku ya?” Olivia menyentuh pucuk hidung pria itu