Teman Masa Kecil

1029 Words

Sepanjang sarapan, Alena terus bergelayut manja kepada Zio, berkata dengan lembut, bahkan sesekali menyeka bibir Zio yang belepotan. Itu Alena tunjukan, supaya Naya sadar diri bahwa dialah wanita yang berarti bagi Zio. Naya tak peduli. Sarapan selesai, hari ini Zio mengambil cuti untuk waktu seminggu kedepan. "Sayang kita ke pantai yuk, kamu kan lagi libur." Alena melingkarkan tangan nya ke pinggang Zio. Tapi mata nya tertuju kepada Naya. "Hah." Naya merasa jengah dengan adegan itu, dia berdiri hendak meninggalkan mereka berdua. "Mau kemana?" Zio bertanya dengan dingin nya. Naya menatap Zio, entah mengapa tatapan Zio padanya terlihat m***m. "Arrrg, mikir apa sih aku ini!" Kesal pada dirinya sendiri. "Mau ke kamar." Naya menjawab nya datar. Tapi sebenarnya dadanya bergemuruh, hatinya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD