Jennifer menggelengkan kepala. "Helena itu bisa nggak, sih, Pak menggantikan saya?" tanya Jennifer. "Bisa. Yang terpenting Pak Arsen menyenanginya," jawab Rubi. "Tapi, kelihatannya Helena seperti takut pada Pak Arsen." "Dia tidak takut, hanya saja masih bingung." "Saya ingat sekarang, Pak Arsen sempat mengamuk ketika tahu perempuan itu keluar dari perusahaan, sebenarnya ada apa di antara mereka?" Jennifer begitu penasaran. "Nggak ada apa-apa, Jen," elak Rubi, membuat Jennifer mengangguk. "Apa kamu akan diam saja?" tanya Arsen pada Helena yang berdiri agak jauh dari meja kerja atasannya itu. "Saya kemari mau membacakan jadwal anda," jawab Helena, jantungnya tak pernah bisa berhenti memacu hebat. "Iya, saya tahu. Kamu sudah mengatakan itu tiga kali tapi belum juga membacakannya," gel