***
"Ini nona peraturan dan kontraknya silakan nona baca dulu," ucap Bryan sambil menyodorkan lembar kertas peraturan dan kontrak kepada Alicia yang sedang duduk dihadapannya itu.
Aliciapun membaca semua peraturan yang ada dikertas itu, namun ada beberapa peraturan yang membuat Alicia sedikit merasa konyol saat membacanya , yaitu peraturan nomor 2 tidak bisa berbicara dengan Jack selama tiga bulan masa kontrak, dan hanya bisa menjawab yes or not,
"Apa! peraturan macam apa ini? Selama tiga bulan menjadi istrinya aku tidak bisa berbicara dengannya," gerutu Alicia dalam hati.
Lalu Alicia melanjutkan dengan membaca peraturan berikutnya yaitu tidak boleh keluar rumah selama 3 bulan kecuali bersama Jack,
"Ini semua benar-benar konyol," gerutu Alicia lagi dalam hatinya. Menurut Alicia peraturan yang dibuat Jack mengekang 99% kebebasan hidupnya dan hanya diberi kebebasan 1 % untuk bernapas. Sejenak Alicia menghembuskan napasnya ,lalu memikirkan ibunya yang berada dirumah sakit membuat Alicia menghilangkan segala keegoisannya.
"Bagaimana nona? Apa kamu sudah membacanya?" tanya Bryan kepada Alicia.
"Iya sudah,"
"Okey kalau nona sudah yakin, silakan tanda tangan dilembar berikutnya," perintah Bryan.
Alicia pun membuka lembaran berikutnya lalu menanda tangani surat perjanjian itu diatas materai. Setelah Alicia menandatagani kontrak itu, Alicia langsung menatap Bryan.
"Tuan bisakah aku minta sesuatu?" tanya Alicia.
"Iya bisa ,silakan nona,"
"Sebelum aku menikah dengan Tuan Jack bisakah aku melihat keluargaku untuk terakhir kalinya?" tanya Alicia kepada Bryan dengan mata yang berkaca-kaca. Bryan pun tersenyum menatap Alicia.
"Tentu saja bisa Nona, tapi nona cuma punya waktu satu jam saja untuk menemui keluarga nona,"
"Terima kasih" ucap Alicia kepada Bryan.
***
~Century City Hospital, Los Angeles~
"Ibu, Alicia kesini mau pamit kepada ibu untuk pergi bekerja," ucap Alicia sambil memegang tangan ibunya dengan lembut.
"Apakah kamu sudah mendapat pekerjaan nak?" tanya Maria dengan suara lemah.
"Iya ibu, Alicia sudah mendapat pekerjaan," ucap Alicia sambil tersenyum menatap ibunya yang terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit.
"Syukurlah nak, tapi kamu bekerja dimana nak?"
"Aku bekerja sebagai pelayan dirumah orang kaya di kota ini ibu, dan gajinya lumayan besar, oh ya ini uang untuk ibu," kata Alicia berbohong sambil mengambil amplop coklat dari dalam tasnya kemudian memberikannya pada ibunya.
"Dari mana kamu dapat uang sebanyak ini nak?" tanya Maria terkejut saat melihat uang yang banyak didalam amplop tersebut.
Di dalam amplop itu berisi uang sebesar 19.000 dollar, karena 6.000 dollarnya sudah dibayar untuk biaya rumah sakit ibunya Alicia, Jack baru membayar Alicia setengah dari total hadiah yang dijanjikan oleh Jack, sisanya akan diberikan setelah Alicia selesai masa kontrak pernikahannya bersama Jack, karena menjaga kemungkinan Alicia kabur jika Jack memberikan semuanya kepada Alicia.
"Itu uang DP dari majikanku, sebagian sudah aku bayar rumah sakit ibu, dan sisanya untuk menggantikan tabungan ibu yang habis," kata Alicia sambil menatap ibunya dengan mata yang berkaca-kaca karena sebentar lagi ia akan meninggalkan ibu dan adik yang ia sayangi.
"Ya Tuhan, terima kasih nak, jadi kapan kamu akan mulai bekerja?"
"Hari ini Bu, oh ya bu kemungkinan selama tiga bulan kedepan Alicia tidak bisa bertemu ataupun menghubungi ibu bersama Jeany,"
"Kenapa bisa?"
"Karena aku dikontrak, dan aku harus tinggal dirumah majikanku selama tiga bulan bu,"
"Apaa!" seketika ibu Maria terkejut saat mendengar penjelasan Alicia.
"Tapi ibu tenang saja, ini hanya sampai 3 bulan saja, maafkan aku yah bu, kalau aku tidak seperti itu aku tidak bisa mendapatkan uang itu untuk bayar rumah sakit ibu, dan sebagian uangnya juga sudah aku pakai bayar rumah sakit" kata Alicia berusaha menenangkan ibunya agar tidak mengkhawatirkannya.
"Ya ampun nak, maafkan ibu karena sudah merepotkanmu,"
"Tidak apa-apa bu, Alicia sayang ibu," Alicia langsung mencium dan memeluk erat ibunya itu,
Ceklek,
Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka, Bryan masuk kedalam ruangan itu untuk memanggil Alicia.
"Nona, waktunya sudah habis, kita harus segera pergi dari sini" kata Bryan dengan lembut.
"Ibu maaf, Alicia harus pergi," ucap Alicia sambil melapas tangan ibunya.
"Alicia, hiks hiks" panggil ibu Maria sambil terisak.
Alicia langsung menoleh kearah Jeany yang berada disampingnya lalu memeluknya dengan erat,
"Jeany, tolong jaga ibu baik-baik, aku akan pergi bekerja, doakan aku semoga aku bisa bertemu kalian kembali,"
"Iya kak, hati-hati disana, doa kami terbaik untukmu kak," kata Jeany membalas pelukan Alicia dengan haru.
"Aamiin"
"Nona" panggil Bryan lagi sambil menunjuk kearah arloji yang berada ditangannya mengisyaratkan waktu sudah habis.
"Ya, tunggu sebentar," kata Alicia kemudian melepaskan pelukannya dari Jeany, perlahan Alicia berjalan meninggalkan ibu dan adiknya sambil melambaikan tangannya dengan perasaan sedih.
"Bye bye"
"Alicia," teriak ibu maria memanggil anak kesayangannya itu.
Aliciapun pergi bersama Bryan, keluar dari ruangan tempat ibunya Alicia dirawat, dan saat Alicia berjalan bersama Bryan, seketika tangis Alicia langsung pecah karena tak sanggup meninggalkan ibu dan adiknya.
"Ini nona, hapuslah air matamu," kata Bryan sambil memberikan sapu tangan kepada Alicia.
Sejenak Alicia terdiam saat melihat sapu tangan itu lalu menatap Bryan yang tersenyum kepadanya.
"Aku pikir kamu orang yang jahat seperti Jack, ternyata kamu baik juga," ucap Alicia menerima sapu tangan dari Bryan lalu mengusap air matanya dengan sapu tangan milik Bryan.
"Aku hanya care padamu nona, demi ibumu kamu melakukan ini semua," kata Bryan.
Alicia hanya terdiam tidak melanjutkan bicaranya bersama Bryan. Merekapun terus berjalan sampai didepan rumah sakit, dan disana sudah ada mobil yang menunggu mereka untuk mengantar Alicia ke hotel tempat dimana pernikahan Alicia dan Jack akan dilangsungkan.
***
Sampai di hotel Bryan memencet tombol bel kamar hotel tempat Jack menginap, dan tak lama kemudian terlihat seorang wanita yang hanya berlilitkan handuk ditubuhnya membukakan pintu untuk Bryan.
"Tuan Jack mana?" tanya Bryan kepada wanita itu.
"Ada didalam," jawab wanita itu sambil tersenyum nakal kepada Bryan.
Bryan tidak menggubris senyuman wanita itu, ia langsung menerobos masuk kedalam kamar itu. Sampai didalam kamar Bryan melihat jack sedang duduk hanya mengenakan handuk sambil memasang rokoknya.
"Bagaimana? Apakah semuanya sudah siap?" tanya Jack setelah meniup asap rokoknya.
"Semua sudah siap Tuan,"
"Alicia?"
"Alicia juga sudah bersiap dibawah, tinggal menunggu Tuan saja,"
"Baguslah," ucap Jack tersenyum puas.
"Pergilah, 30 menit lagi aku akan turun ke bawah," perintah Jack kepada Bryan.
"Baik Tuan, permisi" ucap Bryan kemudian berlalu pergi meninggalkan Jack bersama wanita bayaran tadi dikamarnya.
-------
Tak perlu waktu lama bagi Jack untuk menyiapkan semuanya dan dalam waktu dua jam saja semua siap, pernikahan Jack dan Alicia pun dilangsungkan secara tertutup, hanya dihadiri oleh ayahnya dan beberapa kerabat dekat Jack saja, karena bagi Jack pernikahan ini hanya formalitas saja , jadi tidak perlu terlalu mewah mengadakan acaranya.
Selesai acara pernikahan ,Jack dan Alicia kembali ke rumah milik Jak. Didalam perjalanan pulang Alicia tak berani menatap Jack yang sudah berstatuskan suaminya itu. Sampai dirumah Jack dan Alicia masuk kedalam lalu menaiki tangga menuju lantai atas, sampai dilantai atas Jack langsung memanggil erika pelayan setia yang sudah bertahun-tahun bekerja mengurus rumah Jack.
"Erika" panggil Jack.
"Iya Tuan,"sahut Erika menghampiri Jack dan Alicia.
"Bawa gadis ini, bersihkan dia, pakaikan dia baju yang seksi dan dandan dia yang cantik," perintah Jack sambil menatap nakal Alicia yang berada disampingnya itu.
"Baik Tuan," sahut Erika.
Seketika mata Alicia langsung terbelalak mendengar semuanya, apakah malam ini Jack akan melakukannya? Oh tidak, sepertinya malam ini akan menjadi malam yang menyedihkan bagi Alicia.
"Mari nona ikutlah denganku kekamar sebelah," kata Erika meraih tangan Alicia lalu membawa Alicia ke kamar sebelah untuk dibersihkan dan didandani.
Bersambung..