Interview

965 Words
Keesokan harinya, Alicia datang ke kantor tempat dimana sudah tertera alamat didalam kertas sayembara itu. Perlahan Alicia masuk kedalam, meskipun didalam hatinya ada sedikit rasa takut karena menurutnya ini adalah hal yang konyol, menawarkan diri untuk dinikahi hanya untuk mendapatkan uang senilai 50.000 dollar dari orang yang bernama Jack yang belum ia kenal. Aliciapun memberikan berkas data dirinya kepada seorang wanita bagian HRD kantor itu, dan setelah memberikan berkas itu, wanita itu menyuruh Alicia duduk mengantri. Didalam ruangan tunggu, Alicia melihat beberapa wanita sudah duluan mengantri dan mungkin ia adalah wanita yang paling terakhir mengantar berkas itu atau bisa saja ada wanita lain sesudahnya. Setelah beberapa menit Alicia duduk, tiba-tiba terdengar seorang wanita keluar dari ruangan dengan keadaan menangis histeris, membuat Alicia terkejut dan keheranan, iapun terus menunggu hingga akhirnya tinggallah ia bersama seorang wanita yang berada disampingnya. "Kamu mengikuti sayembara karena apa?" tanya Alicia kepada wanita disampingnya. Wanita itu langsung menoleh kearah Alicia, ia yang sedari tadi tampak gugup,  sedikit merasa tenang karena ada yang mengajaknya bicara. "Aku kesini karena aku sedang membutuhkan uang untuk membayar hutang kreditku," jawab wanita itu dengan sedikit gugup "You're nerveous?" tanya Alicia kepada wanita itu  "Ya, bagaimana tidak, pria yang akan kita hadapi ini bukanlah pria sembarangan" jawab wanita itu sambil menatap Alicia dengan wajah ketakutan. Mendengar jawaban wanita itu membuat Alicia penasaran karena sepertinya wanita itu lebih tahu tentang pria yang sedang mengadakan sayembara itu. "Maksudmu? Aku tak mengerti," "Aku mendengar pria yang sedang mengadakan sayembara ini adalah pria yang sangat kejam," bisik wanita itu sambil bergidik ngeri. Setelah mendengar jawaban wanita itu, Alicia langsung menelan ludahnya karena ikut bergidik ngeri, karena sejak awal ia masuk kantor itu, ia juga merasakan hal yang sama seperti wanita yang berada disampingnya itu. "Next" panggil seorang pria yang baru saja keluar dari pintu ruangan yang tepat berhadapan dengan  tempat para wanita peserta sayembara duduk. Aliciapun melihat wanita itu yang mulai berjalan masuk kedalam ruangan itu ,membuat Alicia semakin gugup karena tak lama lagi ia akan dipanggil, belum lagi ruangan yang ber-Ac membuat tubuh Aicia semakin dingin. Beberapa menit kemudian wanita tadi yang bersama Aliciapun keluar, ia keluar dengan wajah yang penuh ketakutan, wanita itu langsung menatap Alicia. "Noooo" teriak wanita itu sambil menyilangkan kedua tangannya, seakan mengisyaratkan kepada Alicia agar tak mengikuti sayembara ini. Alicia hanya membelalakkan matanya mendegar teriakan wanita itu, ia benar-benar ketakutan saat melihat wanita itu, apakah benar pria itu sangat kejam? Sehingga banyak wanita yang keluar dengan perasaan takut. "Next" panggil pria yang keluar dari depan pintu ruangan itu membuat Alicia terkejut. Aliciapun beranjak dari duduknya lalu berjalan masuk kedalam ruangan itu. Saat Alicia melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan itu, tubuhnya merasakan merinding yang luar biasa, deguban jantung didada Alicia berdetak lebih kuat sehingga membuat napasnya sedikit sesak, tangannya yang dingin bagaikan es yang mencair, beberapa kali Alicia menarik napasnya agar Alicia bisa menghilang sedikit rasa takutnya. Ceklek Alicia masuk dipintu kedua ruangan tempat para wanita di interview, dengan pelan Alicia melangkahkan kakinya menghampiri seseorang yang sedang duduk diatas kursi empuk sambil membaca berkas dari Alicia.  "Alicia Wilson, usia 20 tahun" ucap pria itu kemudian menurunkan berkas milik Alicia dari depan wajahnya lalu meletakkannya diatas meja yang penuh dengan pisau dan pistol itu, dan Pria itu adalah Jack, meskipun wajahnya tampan tapi bagi semua wanita ia tetaplah pria yang buruk, karena kekejamannya. Setelah Alicia berada dihadapan Jack, ia menatap wajah Jack yang dingin. Tidak ada senyuman ataupun sambutan dari Jack. Aliciapun melihat semua pisau dan pistol tertata rapi diatas meja membuatnya bergidik ngeri dan teringat dengan beberapa wanita yang keluar dengan keadaan histeris tadi. "Silahkan duduk nona" kata seorang pria muda tiba-tiba mempersilakan Alicia untuk duduk dihadapan Jack. "Terima kasih !" ucap Alicia kepada pria muda itu, pria yang memberikan kertas sayembara kepadanya kemarin, dan pria itu adalah Bryan assistan Jack. Sementara pria itu hanya bisa membalas ucapan Alicia dengan senyuman. "Apa alasanmu datang kesini,?" tanya Jack langsung pada intinya, ia tidak mau terlalu lama-lama dalam berbicara. "Alasanku kesini karena aku butuh uang untuk biaya rumah sakit ibuku," jawab Alicia apa adanya sambil menarik napasnya. "Hmm, Jadi kamu mau menikah denganku hanya karena uang,!" kata Jack sambil mengambil pisau dimejanya lalu mencoba memainkan pisau itu membuat Alicia semakin merinding ketakutan. Namun Alicia berusaha menepis ketakutannya demi ibu tercintanya. "Iya Tuan," jawab Alicia. "Tapi sayang kamu bukan kriteria wanitaku Alicia, jadi sebaiknya kamu pergi!" Jack mengusir Alicia, kemudian ia beranjak dari duduknya berjalan pergi meninggalkan Alicia, "Aku akan melakukan apapun yang kamu mau,  walaupun nyawaku jadi taruhannya, Jack" teriak Alicia kepada Jack entah dari mana kekuatan itu ia dapat yang pasti demi ibunya Alicia rela melakukan apapun meskipun resiko nyawanya dalam bahaya. Mendengar teriakan Alicia membuat langkah Jack terhenti, ia seolah seperti kagum dengan gadis pemberani seperti Alicia, dengan kilat Jack membalikkan tubuhnya lalu menghampiri Alicia yang sudah berdiri dibelakangnya itu. "Sebenarnya kamu bukan tipe wanitaku, tapi aku suka dengan gadis pemberani sepertmu, Alicia" ucap Jack menatap Alicia dengan nakal, Perlahan Jack memegang dagu Alicia lalu mengangkatnya sedikit wajah Alicia, menatap setiap detail wajah Alicia,  "Sepertinya kamu cantik juga Alicia, aku jadi semakin tertantang untuk bermain-main denganmu," kata Jack semakin nakal menatap Alicia membuat Alicia semakin ketakutan. Jackpun melepaskan tangannya dari wajah Alicia kemudian memanggil Bryan assistannya. "Bryan" "Iya Tuan" "Siapkan kontrak untuk Alicia dan jelaskan peraturan yang harus dia patuhi selama menikah denganku," perintah Jack kepada Bryan. "Baik Tuan," Setelah mendengar ucapan Jack kepada Bryan, membuat Alicia tak percaya apa yang barusan ia dengar, disatu sisi Alicia merasa senang karena Jack telah menerimanya dan itu berarti ia akan segera mendapat uang itu, tapi disatu sisi ia merasa sedih dan takut karena nyawanya dalam bahaya. "Mari Nona ikutlah denganku," kata Bryan membuyarkan lamunan Alicia, Alicia hanya terdiam membisu tak bisa berbicara apapun, iapun berjalan pergi meninggalkan Jack diruangan itu kemudian mengikuti Bryan untuk melakukan tanda tangan kontrak.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD