Gamila tersenyum manis saat melihat Jiyo masuk ke dalam ruangan meeting siang itu. Ia tak tampak terkejut dengan kehadiran Jiyo yang tiba-tiba karena seharusnya pria itu masih berada di Surabaya. Gamila sudah mengetahui dari Hera bahwa Jiyo meninggalkannya sendirian di Surabaya untuk menyelesaikan semua pekerjaannya. Hera juga memberitahu Gamila kalau Jiyo memutuskan hubungan dengannya. Gamila sadar, disaat ia berusaha menenangkan Hera disaat yang sama juga ia merasa peluangnya untuk bisa mendekati Jiyo semakin besar. “Pagi pak! Loh, kok pak Jiyo sudah ada di Jakarta lagi?” tanya Gamila membuka pembicaraan. “Iya, urusan di Surabaya bisa diselesaikan cukup dengan Hera. Ia cukup tangguh untuk menyelesaikan semuanya sendiri, saya lebih diperlukan disini,” jawab Jiyo tampak sumringah.