Dua Puluh

1259 Words

"Ka-kamu sudah pulang?" tanya Mae tergagap seraya sengaja mendaratkan bokongnya di sofa single yang letaknya jauh dari Edward. Jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya akibat pandangan mata Edward yang seakan hendak menelannya mentah-mentah. "Begini sikapmu sebagai seorang istri? Pergi dengan pria lain tanpa seizinku?" Suara Edward terdengar dingin. Ucapan Edward sukses membuat Mae naik pitam. "Apa maksudmu?" "Kamu pergi dengan Fred. Padahal aku sudah mengingatkanmu untuk tidak dekat dengannya!?" kata Edward mengingatkan dengan nada meninggi. Amarah tampak jelas di dalam kedua matanya. "Ibumu yang memerintahnya untuk menemaniku hari ini karena suamiku sendiri terlalu sibuk dengan pekerjaannya padahal ini adalah hari pertama kita sebagai sepasang suami istri!" balas Mae sengit. "P

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD