Rey tersenyum saat Key berada di hadapannya ia tidak akan kehilangan lagi. "Kau tidak jadi pergi Key.'' Kata Rey sambil melihat Key berbinar. Key diam kemudian ia memberanikan dirinya melihat Rey. Rey memang sangat tampan. Key menatap mata Rey lekat, semburat amarah sudah Key siapkan untuk Rey dan siap untuk di keluarkan "Kau..." kata Key tertahan karena anaknya memukul pelan bahunya. "Mama guling bau, ma guling..." kata Nai. Anak itu menangis selain tertindih ia juga teringat dengan gulingnya yang ketinggalan. Key meredam kata- katanya dan melepas tali gendongan Rey dengan sigap menggendong Nai agar tidak jatuh. "Mah guling Nai..." kata Nai sambil menunjuk arah pulang ke rumah. Key menghembuskan nafasnya dan melangkah duluan. "Ayo kita pulang." Kata Key. Sepeninggal key, Rey melihat