Bagian 8

447 Words
Key selalu menutupi wajahnya jika ingin keluar. Ia tidak mau ada orang mengenalinya. Biarlah dia seperti ini, karena dirinya merasa nyaman. Sebelum berangkat kerja, Key menguncir rambut anaknya menjadi dua. Tak lupa di beri poni kesamping agar terlihat cantik. "Uh, anak mamah cantik." Puji Key. Key membidikan kameranya ke wajah Nai lalu mengeditnya, memberikan gambar stiker di wajah Nai lalu memasukannya ke dalam akun media sosial.          Tidak ada caption yang ada hanya emoticon . Key sejenak sersenyum mengusap layar androidnya bergambar Nai dengan seseorang. "Sudah yuk." Key memakai penutup wajahnya dan menggendong Nai seperti biasa. **** Rey dan Kayra sudah siap menuju Tarakan, di sana Kayra sudah merencanakan liburan kemana saja dan di mana. Tidak ada beban di antara mereka. "Dad, Kayra pergi dulu." Kayra memeluk Pras. Pras memeluk balik tapi hanya sebentar. Manda tersenyum sambil menggendong adik Kayra. "Hati- hati." Jawab Manda seraya tersenyum, ia menggandeng tangan Rey dan masuk ke mobil. Mereka akan menuju airport sepinggan. Pras berbalik ia masuk ke dalam untuk bersiap pergi ke rumah Nadien. "Mau kemana?" Tanya Manda. Pras melihat dirinya "kerumah Nadien." Jawab Pras sambil melangkah pergi. **** Key tengah menyuapi putri kecilnya makan di tempat kerja, jangan berfikir jika Key bekerja di tempat nyaman seperti mini market atau pembantu rumah tangga, Key bekerja layaknya pria dewasa di sebuah gedung yang baru saja di bangun. Apalagi kalau bukan buruh harian yang di gaji delapan puluh ribu sehari.  Key mendapatkan pekerjaan ini juga tidak mudah karena dirinya seorang wanita yang kecil dan sudah memiliki anak. "Sudah kenyang." Kata Key. Nai menggangguk "Udah mamah." Sekian lamanya akhirnya Nai bersua walaupun bahasanya terbatas. Key nampak menepuk tangan dan menggendong Nai, mencium pipi chubby anaknya. "Anak mamah pinter." Kata Key seraya terharu. Maklum Nai mengalami d*********s sejak lahir. Ia seorang bocah tuna wicara. Makanya Nai jarang mengeluarkan suaranya walaupun usia balita. Tuna wicara adalah orang yang tidak bisa berbicara dengan orang lain.  Orang yang bisu biasanya disebabkan oleh masalah pendengaran sejak lahir yang tidak terdeteksi sehingga menyebabkan anak menjadi kesulitan untuk  belajar berbicara dengan normal.  Seseorang bisa juga mengalami bisu selektif yang hanya menjadi bisu ketika berhadapan dengan situasi dan kondisi tertentu. "Ayo sekarang mamah titipin kamu di tempat bude kantin ya. Mamah soalnya mau panggul semen." Ujar Key sambil membawa anaknya masuk ke dalam kantin. "Bude, aku titip Nai ya... sebentar saja." Kata Key. Nai diam berdiri sebelum di gendong bude dan membawanya ke dalam ruang istirahat "Gakpapa Key, titip saja. Lagian Nai juga gak rewel kok." Ujar bude. Key mengangguk ia segera bergegas bekerja demi anaknya seorang. Nai membuka penutup wajahnya agar lebih leluarsa. Di tempat Kerja tidak ada yang mengenalinya dan berbuat kurang ajar. Gadis cantik itu memang banting tulang, terlihat dari mengangkat batako, semen dan lain- lain. Ia benar- benar berjuang untuk hidup dirinya dan putrinya seorang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD