Judul: Baby Girl
Penname: Niwi Time
link cerita:
https://m.dreame.com/n****+/tdeV8rFC3DYzE+TU5sMivA==.html
__________________________________________
...
LIMA
Pagi hari Fio menangis rewel agar Ifa tidak pergi bekerja. Fio mencari alasan untuk Ifa tidak pergi seperti menyuruh memasang kaos kaki baru yang dibeli Ifa kemarin lalu menyuruh untuk melepaskan lagi dan sebagainya. Lisa menyuruh Ifa untuk bersabar dan jangan sampai membentak Fio agar anak itu tak trauma, kasihan.
"Mi ini Mih mau tuh huaaa!"Teriak Fio lagi menunjuk selendang kain di atas kasur. Ifa yang sedang menggendong Fio lalu mengambil kain selendang kain itu dan menyerahkan pada Fio. Fio memberontak dan menepis selendang kain ditangan Ifa membuat selendang itu jatuh ke lantai.
" Fio jangan nakal dong. "Ifa menimang-nimang Fio yang menangis kencang tak mau turun dari gendongannya. Lisa sudah berangkat kerja baru saja.
" Ifa? "panggil Sarah dari luar rumah.
Ifa keluar rumah masih menggendong Fio yang menangis kencang dan menyapa Sarah-ibu kos.
" Fio kenapa menangis Fa? "tanya Sarah bingung.
" Tidak mau saya tinggal Bu jadi menangis kejer gini, "balas Ifa yang masih menimang Fio agar tenang.
" Oalah tak kira ada apa. Ya sudah kamu ijin aja kerjanya. "
" Tapi saya baru kemarin kerja Bu. Enggak enak kalau baru kerja eh sudah minta ijin saja. "
" Lhah terus gimana Fionya? "
Ifa menggeleng tak tahu harus bagaimana lagi akhirnya keputusan terakhirnya ia harus ijin tidak masuk kerja.
Ifa saat ini mengajak Fio yang sudah tak menangis lagi jalan-jalan entah ke mana. Kedua sisi pipi Fio tampak memerah malu ketika banyak orang yang menggoda dirinya. Ifa dibuat gemas sendiri karena tingkah laku Fio yang ternyata anak 1 tahun ini bisa malu kemayu.
"Mi cucu!" Rengek Fio mulai haus mendongak menatap Ifa. Ifa memberikan botol s**u pada Fio. Fio menyedot botol itu rakus terlihat jika anaknya sangat haus.
Ifa merogoh saku celananya yang ternyata lupa tak membawa dompet. Ifa berniat ingin membeli makan karena belum sarapan di sekitar warung sini. Ifa memegangi perutnya yang berbunyi. Tanpa Ifa sadari seorang wanita muda melihat tingkah Ifa yang kelaparan di depannya ini dirinya langsung menyuruh seseorang di sampingnya untuk melakukan sesuatu.
"Neng? "panggil seorang penjual bakso di samping Ifa.
Ifa terlonjak kaget dan menoleh pada penjual itu lalu bertanya," Ada apa pak? "
" Neng dapat gratis makan di sini, "jawab penjual bakso itu tersenyum ramah padanya.
" Lhoh kok bisa? "Dahi Ifa mengernyit bingung.
" Bisalah Neng soalnya Eneng kan berdiri di depan warung saya jadi dapat gratisan. "
Ifa masih berdiam bingung mendengar ucapan penjual bakso itu.
" Ayolah neng makan di sini, saya ingin bagi-bagi. Jangan tolak rezeki atuh! " bujuk penjual bakso itu.
Ifa mengangguk mau dan berjalan masuk di warung itu. Ifa tak mencurigai ada seorang wanita muda yang duduknya tak jauh darinya itu tersenyum bertanda terima kasih pada penjual bakso tersebut..
Ifa sibuk makan bakso, Ifa sengaja tak memberi saus, kecap serta sambal hanya putihan saja karena Fio ingin mengicip sedikit kuah bakso itu.
"Miii hiii miii, "ucap Fio menunjukkan gigi depan dan gigi bawahnya yang baru saja tumbuh. Ifa tersenyum dan mencium pipi Fio di pangkuannya.
" Aaaa miii mau. "Fio membuka mulutnya lalu Ifa menyuapkan kuah bakso itu pada mulut mungil Fio setelah ditiup pelan.
Ifa juga merasa aneh kenapa yang lain bayar sedangkan dirinya tidak. Ifa melihat warung ini nampak mulai ramai akhirnya Ifa bergegas menghabiskan bakso itu lalu pamit pergi pada penjual bakso itu tak lupa untuk berterima kasih pada penjual bakso itu yang telah memberikan makanan gratis untuknya.
Dilain sisi...
"Kak antarkan aku yuk! "Keysa yang baru saja turun dari tangga dengan memakai baju formal menghampiri kakaknya yang sedang duduk diruang tamu sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya.
" Ke mana? "tanya Kayden tanpa menoleh ke arah adiknya yang kini duduk di sampingnya.
" Ke rumah teman, "balas Keysa menatap memohon pada kakaknya yang kini menatapnya.
" Ke rumah teman kok pakaiannya formal gini? "cibir Kayden.
"Yee nanti aku ada acara rapat gitu tapi aku ingin ke rumah teman biar berangkat bareng."
"Iya deh ya kakak antarkan. "Kayden mematikan laptopnya dan menuruti kemauan adiknya yang mana memang sopir pribadi adiknya sedang ijin tak masuk.
Kayden POV
Kini aku melajukan mobilku membelah jalanan yang cukup ramai sesekali aku mengklakson beberapa kendaraan yang akan menyeberang. Keysa duduk di sampingku sedang melihat layar ponselnya mungkin membalas pesan masuk dari temannya.
Tak sengaja kedua mataku menatap seorang wanita sedang menggendong anak kecil berjalan di atas trotoar, otomatis aku menghentikan laju mobilku mendadak.
"Kakak kenapa berhenti mendadak? "tanya Keysa yang terkejut dan reflek memukul lenganku.
Aku hanya menyengir lebar lalu aku menjawab," Bentar Key, kakak turun dulu. "
" Mau ke mana? Pokoknya jangan lama-lama! "bentak Keysa yang mulai marah padaku.
" Iyaaa adikku yang syantik. "
Aku pun turun dari mobilku berjalan sedikit berlari di atas trotoar samping mobilku yang aku parkir di sini. Aku menghentikan langkahku di depannya. Aku thau dia bingung melihatku menghadang jalannya.
" Tn. Radhika? "aku bisa melihat jika wajahnya sangat ketakutan.
" Kenapa? Kamu kayak takut sekali sama aku. "Aku bingung melihat wajahnya yang mendadak mejadi pucat.
" Pak saya minta maaf pak, ijin tidak masuk malah saya berkeliaran di sini. "Dia menunduk dan menimang anak kecil yang mulai rewel di gendongannya. Akhirnya aku tahu kenapa dirinya ketakutan padaku, ah polos sekali dirinya ini.
" Ayo ikut aku, aku antarkan kamu pulang kasihan anakmu yang kepanasan. "Aku juga khawatir pada anaknya yang mungkin terasa gerah. aku tidak percaya juga sekilas melihat wajah anaknya yang mirip dengan wajahku. Apakah dia perempuan malam yang pernah aku tiduri lalu tak sengaja pengamanku bocor? Tapi wanita ini terlalu polos bahkan penampilannya biasa saja.
"Tidak usah Pak, terima kasih. "
" Kalau kamu tidak mau, aku bisa memecatmu!" ancamku padanya.
" Emm baik, baiklah Pak aku mau. "Dia sangat gugup sekali tapi dimataku dia sangat lucu. Sayangnya sudah punya anak dan mungkin saja punya suami. Mungkin? Entahlah.
" Di mana suamimu? "tanyaku padanya saat kita berjalan bersama menuju mobilku yang tak jauh dari sini. Aku melihat tubuh Ifa menegang. Kenapa?
" saya diceraikan suami saya. "
Astaga! Tega sekali suaminya meninggalkan istrinya dan anaknya. Apalagi Ifa itu sangat cantik sekali ditambah senyuman di bibirnya yang err sungguh menggodaku. Oh ya aku lupa, wanita ini wanita baik-baik.
" Maaf aku menanyakan hal ini. "
" Tidak apa. "
Aku masuk ke dalam mobil setelah memberitahu pada adikku jika wanita yang aku bawa itu adalah office girl di perusahaanku. Ifa duduk di kursi penumpang seraya melepaskan selendang kain dan meletakkan anaknya duduk di sampingnya.
" Aku hanya merasa kasihan melihat dirinya yang sedang menggendong anaknya yang rewel karena kepanasan, "ucapku pada Keysa yang kini wajahnya bingung menatapku. Aku tahu Keysa sempat juga melihat anak wanita yang kubawa itu mirip wajahnya sekilas dengan diriku.
...
Mobil berwarna hitam itu berhenti di depan rumah sederhana dekat dengan jalan raya membuat Kayden tak bisa memakirkan lebih lama di sini. Keysa menatap tajam kakak ya, Kayden tahu jika adiknya itu meminta penjelasan. Keysa juga tak lupa memberi senyumannya ramah pada Ifa dan Ifa pun juga membalas senyuman ramah.
"Ifa kamu tak mau duduk di sampingku? Kamu kira aku sopirmu? "sindir Kayden pada Ifa.
" Maaf pak bukannya saya tak mau tapi anak saya terlanjur tidur pulas nanti bisa bangun dan tangisannya mengganggu konsentrasi bapak ketika sedang menyetir, "balas Ifa tak enak pada Kayden.
Hening
Lalu beberapa saat Kayden bertanya lagi," Rumahmu di mana? "
" Di kawasan Bunga Raya turun di depan gang saja, Pak. "
Tanpa banyak bicara lagi Kayden melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Beberapa menit akhirnya sampai di depan gang rumah kos Ifa. Ifa segera menggendong Fio yang tertidur pulas di dalam mobil tuannya.
" Terima kasih Pak. "Ifa menundukkan kepalanya sopan.
" Sama-sama, ya sudah saya pergi dulu. "
" Hati-hati pak. "
Kayden mengangguk lalu pergi dari tempat ini. Ifa melihat mobil Kayden kian menjauh lalu menghilang karena laju mobil itu cepat. Ifa menciumi wajah Fio gemas bisa-bisa tidur jam 10an gini.
" Lhoh mbak Ifa enggak kerja? "tanya salah satu tetangganya, Lastri.
"Enggak Bu, tadi saya ijin. "
" kenapa? "
" An--eh Fio rewel bu. "Lastri menatap penuh selidik pada Ifa membuat Ifa kikuk karena takut jika tetangganya yang biang gosip itu berbicara yang tidak-tidak pada warga lain tentang dirinya yang membawa anak.
" Oh begitu. "Lastri melengos pergi meninggalkan Ifa yang masih berdiri mematung disini.
Ifa segera masuk ke dalam rumah dan merebahkan Fio di atas tempat tidur. Ifa duduk di pinggir kasur memikirkan dirinya sendiri dan Fio, Ifa bingung dan takut jika semua warga tahu Fio ini anak yang dirinya temukan di hutan beberapa bulan tapi warganya menuduh jika Fio anaknya padahal warga di sini itu tahu Ifa belum menikah sama sekali karena sejak masuk SMA Ifa sudah tinggal di kos sini.
"Ya Tuhan ,aku bingung harus bagaimana menghadapi semua kesulitan ini. Tolong bantulah hambamu ini dalam menghadapi situasi yang rumit seperti ini. "
" Mami tidak mau kehilanganmu sayang. "Ifa meneteskan air matanya mengelus lembut rambut hitam milik Fio.
Layar ponsel Ifa menyala membuat Ifa langsung memegang ponselnya dan melihat pesan yang baru saja masuk. Sepertinya Ifa lupa menggantikan nama kontak orang yang telah mengkhianatinya.
Sayang❤️
Sayang, aku rindu kamu:* bisakah kita bertemu
Ifa memegang dadanya perasaan cinta pada Mirza sudah hilang sejak dirinya diselingkuhi oleh Mirza bahkan Ifa tak merasa baper sama sekali dipanggil sayang atau kata-kata lembut darinya.
me:
Maaf tolong pergilah yang jauh dan hiduplah bahagia bersama sahabatku
Jangan ganggu aku lagi, kita sudah masa lalu.
si brengs*k:
Aku tidak setuju kita putus sayang.
Aku mencintamu bukan Magdalena
Bahkan sampai saat ini aku selalu memikirkanmu,
tolong percayalah padaku aku difitnah oleh sahabatmu sendiri...
Aku pacarmu percayalah padaku
Ifa mencibir dalam hatinya tak habis pikir lelaki seperti itu masih saja mengelak. Jujur Mirza adalah cinta pertamanya dan masih ada rasa sayang sedikit. Namun dirinya lebih baik rela sakit hati daripada harus melihat pacarnya berselingkuh bersama sahabatnya terus menerus. Ifa pernah memergoki mereka jalan berdua dulu saat Ifa menemani ibunya yang ingin jalan-jalan dan Mirza pun tetap saja mengelak semuanya. Bukan hanya sekali tapi sering membuat Ifa yakin memutuskan Mirza apa yang ia lihat beberapa bulan yang lalu di hotel.
Ifa langsung memblokir kontak mantan pacarnya itu kemudian kedua tangannya menangkup wajahnya. Ifa menangis tersendu-sendu, tubuhnya bergetar dan Ifa menahan tangisannya agar tak mengganggu Fio tertidur.
"Mamiii! "teriak Fio yang sudah berdiri di samping Ifa dan menjambak rambut Ifa. Sepertinya doa Ifa yang ini tak terkabul.
" Awss, "ringis Ifa ketika rambutnya dijambak kuat oleh Fio.
" Fio jangan nakal. "Ifa yang belum menghapus bekas air matanya di pipinya membuat kedua mata Fio mulai berkaca-kaca menatap Ifa.
" Huaaaaa hiks hiks. "Sedetik kemudian Fio menangis kencang.
Ifa segera mengangkat tubuh Fio tapi anak itu memberontak tak mau.
" Fio akhal Mii huaaaa. "
Kini Ifa tahu kenapa anaknya menangis tiba-tiba. Fio merasa dimarahi oleh maminya dan Fio menghentakkan kedua kakinya di atas kasur lalu yang membuat Ifa panik adalah Fio malah berguling-guling di atas kasur berulang kali.
" Oh astaga Fio! "Ifa langsung mengangkat tubuh gempal Fio dan menggendongnya. Ifa takut jika Fio terjatuh dari atas kasur.
Fio berbahaya jika marah.
" Cup cup anak mami kalau menangis tambah jelek nih. "Ifa mengusap air mata Fio.
" Miii, "Lirih Fio yang masih tersendu-sendu dalam tangisannya.
" Ya ya anak mami sayang paling cantik sedunia. "Ifa menimang-nimang Fio lagi dalam gendongannya.
" Mamiii. "Fio sudah tak menangis lagi, anak itu mendongak menatap bundanya dengan tatapan manja.
" Kenapa sayang? "tanya Ifa lembut.
" No akhal kan miii? "tanya Fio dengan nada merengek manja seraya memonyongkan bibirnya maju ke depan.
"No akhal Fio." Fio langsung mencium bibir Ifa dan berteriak senang.
Dasar anak ini, batin Ifa gemas.
Ifa menciumi wajah anak angkatnya gemas sekali. Fio menepuk kedua sisi pipi maminya itu.
"Hwaa Mamiii cucu! "teriak Fio yang ingin s**u.
" Makan ya? "tanya Ifa lembut pada Fio.
Fio menggelengkan kepalanya," No Mami! "teriaknya.
...
" Arghhhh kenapa jadi gini! "teriak seorang lelaki itu seraya mengacak-acak rambutnya yang basah oleh keringat ditubuhnya.
" Kenapa sayang? "tanya seorang wanita cantik menghampirinya yang hanya menggunakan selimut melilit ditubuhnya untuk menutupi tubuh moleknya yang polos.
" kontakku diblokir oleh Ifa."l elaki itu adalah Mirza mantan Ifa.
"Cewek masih banyak kali. Cari lagilah. "wanita cantik itu memeluk tubuh kekar milik Mirza dari belakang. Mirza hanya mengenakan celana pendek ketat serta bertelanjang d**a.
" Tapi aku sayang dan cinta banget sama Ifa, Magda. Tolong mengertilah. "Mirza melepaskan pelukan dari belakang dan membalikkan tubuhnya menatap wanita cantik itu di depannya.
" Terus kenapa kamu masih ingin melakukan ini hah? Kamu kan butuh uang. "Magda melipat kedua tangannya di depan dadanya.
" Aku aku. "
" Bingung kan? "Magda menatap menggoda ke arah Mirza.
" Udahlah ikuti kemauanku nanti kamu juga akan aku bayar. "
Mirza mengangguk dan menyusul Magda yang sudah berbaring di atas kasur. Ya mau tak mau Mirza harus melakukan ini karena dirinya butuh uang untuk kesembuhan adiknya.
" Aku akan secepatnya mencari pekerjaan lain dan balikan lagi sama Ifa, "Ucap Mirza yakin dalam hati.
...