Penyesalan selalu datang terlambat, hal itu yang dirasakan Farel, ada rasa bersalah dan ketakutan di hatinya, saat ia, tidak menemukan Alisa, ia semakin merasa bersalah saat mengingat bagaimana tadi Alisa memohon padanya agar tidak ditinggal. Tetapi, ia menghiraukan permintaan istrinya, karena emosi yang tidak bisa ia kontrol. “Aku tadi niatnya ingin mencoba memperbaiki hubunganku dengan Alisa, tetapi yang terjadi, malah seperti ini.” Farel, menggaruk kepalanya dengan kasar. Ia menelepon ke rumah, menanyakan apakah Alisa sudah pulang, mengetahui Alisa belum pulang, ia semakin frustasi. ‘Bagaimana, kalau ada yang menculik?’ Farel mulai memikirkan hal yang buruk. Saat ia duduk dengan putus asa, tiba-tiba truk yang berhenti tadi, putar balik dan berhenti. “Pak, apa wanita yang tadi tidak