Pagi itu. Hampir tiap hari Alisa mendengar cibiran seperti. Namun ia memilih tidak menanggapinya, malah ia membalas dengan bersikap ramah pada ibu- ibu yang ia temui di jalan. Memang semua yang di gosip kan benae “Aku kesiangan bangun, jadi berangkat siang, Mas,”ujar Alisa tetapi matanya menatap lurus ke depan. Alisa merasa ada jarak yang begitu curam antara ia dan farel saat itu, membuat perasaanya asing pada lelaki yang sudah menikahinya beberapa bulan lalu. Sejak pengakuan Farel kalau Ratna berselingkuh dan melahirkan anak dari selingkuhannya, pengakuan Farel yang tidak bisa memberi keturunan, membuat hatinya membeku. Ia merasa malu pada dirinya sendiri, ia berpikir kalau semua pengorbanannya kesia-siaan. ‘Harusnya, ibu tidak memaksaku menikahi Farel, harusnya hidupku sudah baha