Bab 4. Bukan Kelemahan

1136 Words
Setelah berkenalan dengan Knight, Chloe pun diajak olehnya untuk sejenak minum kopi bersama sambil mengerjakan tugas kuliah mereka. Tak hanya satu kelas, Knight ternyata juga mengambil tema yang sama untuk tugas akhir mereka menyelesaikan kuliah nanti. “Huh, mengapa dia memberikan tugas sesulit ini? Dimana kita bisa mendapatkan datanya?” keluh Chloe saat membaca jurnal yang harus ia selesaikan. Kelas Chloe dan Knight mendapatkan tugas yang cukup berat untuk mencari data tentang penemuan salah satu lukisan karya Gabriel Dante Rossetti yang belum diberikan nama. “Sebentar lagi kita bahkan harus memanggilnya dengan sebutan Profesor. Aku dengar pengukuhan Doktor Caesar akan dilakukan bulan depan,” ujar Knight sedikit terkekeh kecil. Chloe makin memanyunkan bibirnya mendengar hal itu. Tapi Knight malah tersenyum lebih lebar dan terkekeh kecil. “Orang seperti dia tidak seharusnya mendapat gelar Profesor!” sungut Chloe sambil membuka buku referensi dengan kesal.’ “Kamu sepertinya sangat tidak suka padanya. Apa kalian pernah kenal sebelumnya?” Chloe tertegun mendapat pertanyaan seperti itu. Ia langsung ingat perkataan Rei kakaknya bahwa bahwa Chloe tak perlu membuka identitas Aldrich yang sebenarnya adalah sahabat sekaligus saudara Rei. Chloe pun akhirnya menyengir dan menggelengkan kepalanya. Senyumannya membuat Knight ikut tersenyum dan tak curiga sama sekali. “Aku baru pindah kemari. Jadi aku tak mungkin mengenal dia!” jawab Chloe sambil mengedikkan bahunya lalu meminum kopinya perlahan. ‘Siapa juga yang mau kenal dia? Ih, amit-amit!’ gumam Chloe dalam hatinya. “Kak Chloe!” suara Putri Alexander terdengar dan tampak setengah berlari ke arahnya. Putri langsung duduk di sebelah Chloe yang tersenyum padanya. Putri Alexander adalah anak bungsu dari pengusaha terkenal pemilik bangunan salah satu apartemen paling mewah dan mahal di Manhattan. Ia juga seorang penyanyi muda dan terakhir bermain dalam sebuah drama musikal yang ditampilkan oleh salah satu teater terkenal di New York. Putri adalah salah satu sahabat dekat Chloe dari kecil karena kedua orang tua mereka sangat dekat dan tergabung dalam sebuah kelompok persaudaraan rahasia. “Kamu baru dari mana?” tanya Chloe begitu Putri duduk di sebelahnya. Putri tersenyum ramah dan menunjukkan beberapa buku tebal yang ia bawa. “Putri baru dari perpustakaan, Kak. Kakak sedang apa?” Chloe balas menunjukkan jurnal yang harus ia selesaikan. Keduanya malah asyik terkikik berdua sampai melupakan Knight yang ada di depan mereka dan malah ikut tersenyum melihat keduanya. “Oh, sorry. I didn’t mean to exclude you!” (maaf aku tak bermaksud mengabaikanmu) ujar Chloe dengan sangat ramah. “Perkenalkan ini, Putri Alexander. Dia adalah salah satu teman baikku. Kami sangat dekat.” Chloe memperkenalkan Putri yang kemudian menjulurkan tangannya untuk menjabat tangan Knight. “Knight Dayton, senang berkenalan denganmu!” balas Knight dengan ramah. “Putri Alexander, senang juga bertemu denganmu!” Putri ikut tersenyum dan kemudian menoleh pada Chloe. “Uhm, sepertinya aku pernah melihatmu sebelumnya, tapi dimana ya?” tunjuk Knight pada Putri yang hanya mengulum senyuman. Chloe ikut tersenyum dan mengangguk mengerti. “Apa kamu tidak tahu jika Putri Alexander adalah penyanyi terkenal? Kamu pasti jarang menonton televisi, iya kan?” sindir Chloe pada Knight yang masih sedikit terperangah melihat Putri. Sampai mulutnya terbuka dan mengangguk-angguk. “Oh, pantas saja! aku pernah melihatmu di salah satu papan iklan di Times Square! Wah, aku tidak tahu jika ada selebriti yang berkuliah di sini!” celetuk Knight masih dengan keceriaan yang agak bertambah karena bertemu dengan penyanyi terkenal. Namun Putri malah menggelengkan kepala dan menolak. “Bukan, aku bukan penyanyi terkenal, aku hanya mahasiswa biasa. Suara Chloe jauh lebih merdu dariku. Aku heran dia malah tak ingin meneruskan karier menyanyinya!” balas Putri sambil sedikit terkikik kecil. Knight jadi membesarkan matanya terlihat kagum pada Chloe yang malah menggelengkan kepalanya. “Jangan dengarkan dia! Dia memang suka melebih-lebihkan!” bantah Chloe sambil membuka kembali jurnal yang sudah ia tutup sebelumnya. Knight tak menanggapi dan hanya sesekali mencuri pandangan pada Chloe yang cantik. Mereka kembali mengerjakan tugas belajar yang harus di selesaikan sebelum malam. “Bagaimana kuliahnya, Kak?” tanya Putri begitu mereka ada di mobil Chloe bersiap untuk pulang. Putri kerap pulang dengan Chloe meski pun mereka berbeda gedung perkuliahan. Chloe biasanya menyetir dan Putri duduk di sebelahnya. “Huh, menyebalkan! Kamu tau gak, aku capek-capek ke NYU cuma ketemu sama si berang-berang itu!” Putri langsung menyembur terkekeh tertawa. Berang-berang yang dimaksudkan oleh Chloe adalah Aldrich Caesar. “Tapi berang-berangnya ganteng lho, Kak!” puji Putri sekaligus menggoda Chloe. Chloe langsung berdesis jijik. “Ih, apanya yang ganteng begitu! Gantengan juga tembok!” sahut Chloe dengan cepat sambil mengerucutkan bibirnya. Putri masih mengulum senyuman dan sedikit menggelengkan kepalanya. Chloe memang selalu emosi jika berhadapan dengan Aldrich. Ia makin kesal karena Aldrich jenius dan mampu melewati hanya beberapa tahun menyelesaikan pendidikan. Sementara Chloe termasuk siswa rata-rata. “Sebel gak sih, Dek! Dia malah jadi Profesor sekarang! orang jahat begitu malah dijadikan Profesor, apa gak salah kampus milih dia?” sembur Chloe sambil menyetir dan marah-marah. Putri masih mengulum senyumannya dan menggeleng pelan. “Tapi dia memang pinter, Kak. Dan disertasi terakhir dia sampai di publish dimana-mana dan dijadikan mata kuliah umum di Yale!” Chloe makin mendengus kesal dengan pembelaan Putri pada Aldrich. Putri memang bertunangan dengan Jupiter King, sahabat dekat Aldrich. Tapi bukan berarti dia bisa ikut-ikutan membelanya. “Dia pasti punya kekurangan. Orang kayak dia biasanya punya rahasia kelam!” tuduh Chloe membuat Putri menoleh dan mengernyit. “Contohnya?” tanya Putri polos. Chloe ikut menoleh sekilas dan menggelengkan kepalanya. “Apa kek! Dia pasti punya skandal. Liat aja dia kan dekat sama Ares, pasti dia punya rahasia!” Chloe terus mencerocos dan Putri akhirnya diam saja. “Tadi aja dia ngancem aku dengan mengeluarkan aku dari kampus. Kalau dia takut ketahuan, apa lagi coba! Satu-satunya yang tahu sifat jeleknya dia kan cuma kita. Kalau mahasiswa lain tahu siapa Aldrich Caesar yang sebenarnya, bisa-bisa dia dipecat!” tukas Chloe masih sangat kesal. Kalimat yang diucapkan oleh Aldrich terbayang di benak Chloe lagi dan itu membuatnya makin emosi. Untung saja dia membawa mobil jika tidak pasti ia akan berteriak melepaskan kemarahannya. “Jangan gitu, Kak. Kak Aldrich kan anak Aunty Malikha. Aunty Malikha baik banget lho orangnya.” “Tapi anaknya gak! Benci banget lihat dia!” umpat Chloe makin menjadi-jadi. Jika sudah begini, Putri lebih baik diam saja. ESTRELA Connor Archer masuk ke dalam ruangan Aldrich usai mengerjakan yang diinginkannya yaitu mencari tahu kelemahan Chloe Harristian dalam jurusan yang ia tekuni sehingga Aldrich bisa dengan mudah mencari kesalahan dan membuatnya dikeluarkan. “Doktor, aku sudah menemukan yang kamu inginkan,” ujar Connor lalu berdiri di depan meja Aldrich yang langsung menutup dokumen yang baru saja ia tanda tangani. Sekretarisnya lantas mengambil dokumen itu dan keluar. Barulah kemudian Aldrich mengambil dokumen yang diberikan oleh Connor. “Ada mata kuliah yang ia hampir gagal ia lewati yaitu arkeologi dan artefak kuno!” ujung bibir Aldrich naik melengkung sinis mendengar hal itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD