Jack bangun lebih dulu, melihat Mikha yang masih terlelap diisampingnya. Sambil tengkurap dengan mulut yang sedikit terbuka. Air liur yang keluar dari mulutnya bahkan malah mengingatkan Jack pada adegan dimana Mikha sedang menjiilat miliknya hingga mengotori wajah perempuan itu. Ketukan pintu menyadarkan Jack, pengumuman yang dibuat Millers Inc pasti membuat beberapa pihak bertanya-tanya. Jack segera memakai jubbah tidurnya dan membuka pintu. “Kenapa, Liam? Si Faris itu mau ngajak ketemu?” “Bukan, Nona Bintang ada di bawah.” “Bintang?” Jack melotot. “Bukannya saya minta kamu buat bikin dia tenang dulu. Kenapa sampai nekad kesini?” Kesal pada sang ajudan yang tidak mengerjakan pekerjaannya dengan baik. “Ck, kunci pintu ini. Jangan sampai Mikhaila keluar.” “Baik, Tuan.” Di lantai utama,