Setelah beberes di rumah lama, aku memboyong Bude ke rumah biru. Sempat terjadi adu argumen antara aku dan Pak Barata, dia gak mau ada orang lain yang masuk ke rumah biru selain aku. Tapi aku bersikeras untuk membawa Bude rumah biru, “Aku gak akan pulang ke rumah biru kalo Bude gak ikut sama aku. Biar aja aku di sini, nanti kalo kamu jemput aku, tinggal aku tutup aja pintu, gak aku bukain, beres. Gimana?” Pak Barata mendecak kesal, rupanya, sekeras apa pun hatinya, jika ini berkenaan dengan untung ruginya dan tentang uang yang sudah dia keluarkan maka dia tidak akan mau rugi, “Oke, tapi pastikan dia aman. Saya gak mau ada keributan atau apa pun terjadi di rumah biru, lekas pulang, SEKARANG!” aku meng-iya-kan dan segera bergegas keluar karena Satria sudah ada di depan, sekilas aku melihat s
