Ini adalah hari keempat tepatnya, setelah beberapa hari kemarin aku menginap di sini. Sebenarnya, tidak ada yang berat dari apa yang diminta Pak Barata untuk aku lakukan. Hanya saja, sikap Daniela yang masih tidak bersahabat dan masih saja mencari kesempatan untuk terus mencoba mencelakaiku atau mengatakan hal buruk di depanku tapi tidak akan pernah atau mungkin tidak berani dia lakukan di depan Pak Barata. Aku seperti musuh bebuyutan untuknya. Padahal, secara keberadaan, dengan adanya aku di sini tidak akan mengganggu kehidupannya.
Kalo mengenai uang atau harta, apa yang Pak Barata kasih ke aku cuma remahan untuk keluarga mereka. Toh Daniela bisa dengan enaknya pergi pagi ke Singapura dan malam hari sudah tiba di Jogja hanya sekedar untuk menghadiri pesta ulang tahun temannya. Tidak, aku
