25

1580 Words
Pulang sekolah hari ini akhirnya mereka bisa berkumpul bersama dengan full time. Ya meskipun mereka berkumpul dengan embel-embel mereka akan mengerjakan tugas. Namun tetap saja mereka sangat bahagia karena akhir-akhir ini memang mereka tidak bisa full time mengingat bahwa Agam sedikit menjauh dari mereka karena rasa cemburu dari Aruna itu. "Akhirnya sampai juga deh kita. Ya udah yuk kita masuk." Ujar Kiara yang keluar dari mobil Randra. Sementara Dilan berangkat dengan menggunakan motornya dan Agam menggunakan mobilnya sendiri. Awalnya tadi Kiara akan berangkat bersama dengan Agam tapi hal itu ditentang habis-habisan oleh Aruna. Karena mereka tidak mau membuat masalah jadinya Kiara pergi bersama dengan Randra saja. Di sepanjang jalan tadi di Agam merasa tidak enak dengan Kiara dan teman-temannya. Apalagi Kiara, pasti Kiara sangat merasa bersalah padanya padahal Kiara sama sekali tidak ada salah apapun dengannya. Jika semuanya terus-menerus seperti ini ia takut jika nantinya akan ada yang tersakiti. Padahal ia tidak ingin hal itu terjadi. "Kok kalian pada diem aja sih? Ayo dong kita pergi ke dalam. Kenapa malah pada diem-diem man kayak gini deh. Perasaan tadi biasa-biasa aja sih. Kok sekarang jadi kaya nyeremin gini sih vibesnya?" tanya Kiara tersebut. Kiara bisa merasakan bahwa sekarang mereka semua sedang diam saja. Padahal tidak ada masalah apa pun sekarang. Jadinya ia bertanya kenapa mereka. "Kiara, gue minta maaf ya sama lo. Sampai sekarang gue masih belum bisa handle taruna supaya bisa biasa aja pas gue lagi deket sama lo dan teman-teman yang lainnya. Gue mohon banget supaya semua bisa ngertiin gue dan gue akan selalu minta maaf karena gue tahu kalau Aruna barber nggak sopan. Tapi gue sayang sama dia, di sisi lain gue juga nyaman dan sayang banget sama kalian semua. Kalian nggak akan ninggalin gue kan? Kalian akan selalu sama gue kan?" tanya Agam sembari melihat mereka. "Astaga Agam, nggak perlu mikir kayak gitu. Kita semua paham Agam. Kita juga nggak marah dan pastinya kita nggak akan ninggalin lo. Jadi tolong tetap ada disini ya, lu juga harus tetap sama kita. Jangan pernah punya pikiran buat ninggalin kita. Janji ya Agam?" Tanya Kiara sembari sekarang ini Kiara sudah menggenggam kedua tangan Agam yang tampak sudah berkeringat dingin. Kiara tahu bahwa sekarang ini gangguan kecemasan yang dimiliki oleh Agam tengah kambuh. Sekarang ini Kiara sedikit tenang karena gangguan ini ini kambuh tidak saat akan berada di dalam mobil karena jika itu terjadi di dalam mobil dan saat Agam sedang mengendarai mobil kemungkinan besar akan mengakibatkan kecelakaan. Kiara tidak mau jika hal itu terjadi juga. Kiara masih merasa bahwa sekarang ini ini agak masih merasa cemas berlebihan. Yang mana artinya bahwa gangguan kecemasan yang dimiliki oleh agam itu sampai sekarang masih ampuh. Akhirnya sekarang ini Kiara mencoba untuk menenangkan Agam dan yang Kiara lakukan adalah memeluknya. Saat dipeluk oleh Kiara rasanya ketakutan Agam menghilang sedikit demi sedikit. Kiara memang salah satu orang yang bisa membuat Agam tenang. Maka dari itu ia tidak mau jika harus kehilangan Kiara juga. Enggak dilan, lu nggak boleh cemburu sama apa yang dilakuin Kiara ke Agam sekarang. Karena kita semua teman. Ya cuma temen aja nggak lebih. Lagian juga lo nggak punya hak untuk cemburu sama mereka berdua juga karena lu siapanya Kiara emang? Lo cuma temen pagi Kiara. Batin Dilan. Namun tetap saja meskipun Dilan saat ini sudah mengatakan bahwa ia tidak boleh cemburu, iya tetap saja cemburu. Dilan pun melihat chat-an arah manapun yang di situ tidak ada Kiara dan Agam. Karena rasanya benar-benar menyakitkan. Sementara Randra sekarang yang melihat kearah Agam dan Kiara. Ia merasa lega karena akhirnya Kiara bisa menenangkan Agam juga. Akan tetapi sekarang ini iya juga merasa kasihan kepada dilan. Sepertinya Dilan cemburu kepada Kiara dan Agam. Ya meskipun anda merasa bahwa Dilan seharusnya tidak cemburu karena iya dan semua orang tahu bahwa Agam dan Kiara hanya berteman saja. Selain itu juga Agam sudah memiliki Aruna yang sangat amat ia cintai. Dilan tidak seharusnya khawatir jika nantinya Kiara akan bersama dengan Agam karena itu merupakan sebuah ketidakmungkinan. Andai saja jika Dilan lebih percaya diri dan lebih berani sedikit mungkin saat ini Dilan sudah bisa memacari Kiara juga. Namun sepertinya Dilan masih memiliki ketakutan padahal rasa cintanya besar. Gue harap lo bisa ngertiin semua ini Dilan. Semua ini terjadi bukan karena keinginan dari Kiara ataupun Agam. Tapi semua ini terjadi karena memang sudah takdirnya dan dan sudah jalan ceritanya jika Kiara menjadi salah satu orang yang bisa menenangkan Agam waktu agam kambuh kayak gini. Karena susah banget buat nyari orang yang bisa nenangin Agam, kita aja kadang nggak bisa buat nenangin Agam. Padahal kita juga merupakan orang yang paling dekat sama Agam. Batin Randra berharap Dilan mengerti. "Pokoknya Agam nggak boleh mikir yang aneh-aneh, Agam harus ingat ya kalau kita semua disini itu sayang sama Agam." ujar Kiara dan Agam tampak mengangguk. Saat ini memang Agam tidak bisa berbicara hanya untuk mengucapkan terimakasih sekalipun, badannya juga sangat lemah sekarang. Kini mereka berempat sudah udah masuk ke dalam rumah Kiara tersebut sekarang. Kiara sangat takut jika nantinya ia akak kehilangan Agam. Ia tak tahu harus bagaimana karena Agam juga merupakan orang terdekatnya meskipun sekarang ini mereka tidak bisa bersama dalam waktu yang lama karena memang Agam harus lebih menjaga jarak dikarenakan Aruna. Kiara tak masalah dengan hal itu asalkan Agam masih hidup dan masih bisa ia lihat sampai detik ini. Dilan kontrol emosi lo dilan. Ini bukan sesuatu yang bisa lo cemburuin karena lu nggak pantes cemburuin mereka berdua. Lagipula kalaupun Agam belum punya Aluna gue yakin kalau Agam pasti jadian sama Kiara. Mereka berdua benar-benar cocok entah itu dari wajah, sama-sama baik dan pastinya juga sama-sama pintar nggak kayak lo dilan. Lu orang paling g****k di muka bumi ini, belajar aja susah gimana mau jadi orang yang pintar. Batin Dilan yang kini menjadi insecure sendiri dengan dirinya. Apalagi jika sudah membayangkan tentang masa depan. Iya selalu memikirkan bahwa masa depannya itu sangat suram dan gelap. Tidak seperti masa depan teman-temannya yang ia yakin pasti akan sukses karena mereka sangat pintar. "Lan, ayo masuk ke dalam. Lo nggak papa kan?" tanya Randra. "Ah iya, gue nggak apa-apa kok santai aja." jawab Dilan dan setelah itu mereka pun menyusul Agam dan Kiara yang sudah masuk terlebih dahulu. Tampak sekarang ini mereka langsung pergi ke ruang tv yang ada di dekat kamar Kiara. Biasanya memang mereka mengerjakan tugas di sana. Namun mereka tidak langsung mengerjakan tugas sekarang karena mereka masih menunggu Agam tenang lebih dahulu. Lagi pula juga mereka masih memiliki banyak waktu karena hari ini akan benar-benar free dari Aruna. Memang Aruna mengatakan bahwa ia tidak akan mencari Agam untuk hari ini. Namun tetap saja Aruna meminta Agam untuk selalu kontak dengannya. Sembari menunggu Agam tenang, sekarang ini Kiara memanggil bibi dan meminta bibi untuk membawakan makanan serta minuman ke sana. Sebenarnya di sini pun sudah ada kulkas yang berisi makanan dan minuman tapi tetap saja Kiara meminta bibi untuk membawakan makanan dan minuman yang belum ada di kulkas yang ada di ruang tv tersebut sekarang. "Guys, sorry ya dari kemarin gue itu selalu aja bikin kalian semua jadi susah. Maaf juga kita ngerjain tugasnya jadi di ditunda sebentar karena gue lagi. Kayaknya gua cuman jadi orang yang cuma bikin kalian susah ya. Makanya orang-orang pada ninggalin gue, apa karena gue kayak gitu ya?" Tanya Agam lagi kepada mereka dan kini Kiara menjawab Agam lagi. "Agam, kan gue udah bilang tadi kalau semua ini bukan salah lo. Nggak, nggak ada yang bakal ninggalin lo Agam. Semuanya sayang sama lo kok. Kalaupun nantinya ada yang ninggalin lo, masih ada kita. Kita bakalan tetap ada di sisi lo. Dan kita nggak akan pernah ninggalin lo." ujar Kiara tersebut. Karena sedari tadi Agam terus menerus merasa bahwa ia salah, maka dari itu sekarang ini Dilan sudah maju untuk meyakinkan Agam bahwa Agam sama sekali tidak ada kesalahan. Sekarang ini ia pergi ke Agam juga. "Agam, lo harus percaya sama gue, Kiara sama Randra karena kita semua yakin kalau lo itu nggak salah dan kita juga nggak akan pernah nyalahin lo atas apapun itu. Kita disini itu buat saling nguatin. Jadi lo nggak perlu merasa bersalah ah atas apapun itu karena lu nggak salah apa-apa juga kok. Lo itu di sini ini mah buat kita lebih jadi bahagia. Karena kita bisa lewatin semua ini bersama-sama." ujar Dilan mengatakan kepada Agam tersebut. Randra pun juga ikut menguatkan Agam sekarang. Tampak sekarang ini mereka mengobrol hingga akhirnya agar menjadi lebih tenang daripada sebelumnya. Saat ini mereka akhirnya sudah bisa mengerjakan tugas yang tadinya tidak bisa mereka kerjakan karena masalah yang terjadi tadi itu. Mereka mengerjakan tugas sembari memakan snack yang ada disediakan oleh bibi. Mereka mengerjakan tugas sampai sore, jika nanti mereka sudah selesai sebelum malam mereka ingin pergi bersama-sama ke cafe untuk nongkrong. Karena sudah lama sekali rasanya mereka tidak bersama-sama pergi ke cafe. Tampak sekarang ini mereka masih mengerjakan tugas. Sekarang sore juga sudah datang dan Kelvano juga sudah sampai di rumahnya. Ini Kelvano mendekati mereka berempat. "Belum selesai ngerjain tugasnya?" tanya Kelvano sembari duduk juga. "Belum, masih ngerjain tugas nih bang. Abang nanti mau ikut? Kiara sama yang lainnya mau pergi nongkrong kalau ini sudah selesai sebelum jam 6. Kalau mau ikut boleh banget." ujar Kiara dan akhirnya Kelvano mengangguk. "Boleh, nanti kakak bakalan ikut kok. Kalau gitu kakak sekarang mau ganti baju dulu ya sama naruh tas ini di kamar." jawab Kelvano tersebut. "Iya Abang." ujar Kiara sembari tersenyum. Sekarang ini Kelvano udah pergi dari sana. Ia masuk kedalam kamarnya dan sekarang ini ia merasa sedikit tenang karena Kiara bersama dengan teman-teman yang baik.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD