Selamat membaca! Baru saja Viola ingin menghampiri, Devan tampak sudah pergi bersama Silvi tanpa tahu bahwa gadis itu ingin menemuinya. "Ih, Pak Devan tega banget. Kenapa sih dia malah deket sama cewek itu?" "Lo kenapa, Vi? Jangan-jangan lo cemburu, ya?" Arya yang sejak tadi juga mengikuti Viola tampak berdiri tepat di samping gadis itu. "Iyalah, Ar. Wajar dong gue cemburu, secara gue ini kan is–" Tiba-tiba Arya menutup mulut Viola. Membuat rasa kesal yang tengah dirasakan gadis itu kian memuncak. "Ih lo ngapain sih nutup-nutup mulut gue segala?" Dengan kasar, Viola melepas tangan Arya dari mulutnya. "Biarin aja, biar semua tahu kalau Pak Devan itu su–" Tanpa kode apa pun, Arya langsung menginjak kaki Viola. Membuat gadis itu mengaduh kesakitan dan semakin menatap Arya dengan penuh a