5 - Boss Besar Bandit Yakuza

1246 Words
Theo yang mendengar dari Zota bahwa sedang berdiri menghadangnya saat ini adalah salah satu anggota tersisa Klan Guan, segera memasang sorot mata menimbang. Tampak sedang mengukur kapasitas. "Kalian selalu adalah orang-orang terhormat yang memegang teguh prinsip!" gumam Theo. "Aku mengenal satu sosok berasal dari Klan Guan, dimana memberi kesan begitu mendalam selama ia menjadi bagian Kelompok Bandit Serigala!" lanjut Theo. "Guan Zifei…! Aku menaruh respek dan rasa hormat tertinggi kepadanya!" Theo, menutup kalimat dengan menyebut nama Guan Zifei. Sosok salah satu Wakil Pemimpin Divisi Bandit Serigala yang harus gugur pada Medan Perang Laut Ungu. Gugur ditangan pasukan Eleanor Tribe yang datang dengan dipimpin oleh Tuan Muda Pertama mereka. Fairley Khan. "Senior Zifei?" Pada sudut lain, Guan Liufei yang mendengar Boss Besar Bandit Serigala sedang berdiri dihadapannya tiba-tiba menyebut nama Guan Zifei, terlebih mengutarakan rasa hormat tertinggi yang jelas bukan sekedar bualan karena disampaikan dalam sorot mata penuh ketajamam, segera bergumam lirih seraya bergetar tubuhnya. "Akan selalu menjadi sebuah keberuntungan besar bagi siapapun itu, memiliki anggota Klan Guan dalam kelompoknya!" ucap Theo. "Loyalitas, rasa hormat, serta dedikasi kalian, benar-benar tak perlu diragukan!" "Sikapmu saat ini, mengkonfirmasi langsung semua kukatakan, adalah tepat!" lanjut Theo. Seraya mulai melirik sekitar dengan sapuan singkat. "Dari ratusan anggota, hanya kau yang memutuskan bergerak melindungi pemimpin kelompok!" "Tanpa mengurangi respek kepada seluruh anggota Bandit Yakuza lain, sejujurnya kau terlalu jauh!" ucap Guan Liufei. Memotong kalimat Theo. "Situasi saat ini, tekanan yang kau berikan, menjadi cukup wajar membuat tiap orang jatuh mentalnya!" lanjut Guan Liufei. Coba memberi pembelaan kepada sikap kawan-kawan anggota kelompok Bandit Yakuza lain. "Aku hanya sekedar memaksakan diri, setidaknya coba mengulur waktu untuk kemungkinan-kemungkinan tak terduga, bisa saja terwujud!" "Meskipun memang tampak hanya sedikit kemungkinan, mendekati mustahil, namun itu layak untuk dicoba! Boss Besar bisa lolos dari situasi!" "Jadi, tak ada bedanya, jujur aku juga merasakan tekanan yang sama dengan kawan-kawan lain!" tutup Guan Liufei. "Ohhh… Jelas berbeda! Kau justru menyampaikan dengan gamblang!" tanggap Theo cepat. "Bahkan ketika sedang berada dalam situasi tertekan, itu kau tetap memaksa diri bergerak saat yang lain, digerogoti oleh rasa takut!" "Sebuah determinasi yang menakjubkan!" "Jadi, jangan coba kembali merendahkan dirimu, menyamakan dengan para Knight lain disekitar!" lanjut Theo. "Itu hanya akan merusak citra Klan Guan yang telah di bangun Guan Zifei dalam benakku!" "Sekarang, buka jalan!" *Woooshhhh…!!! Theo, menutup kalimat dengan kembali menyebar aura menekan. "Hmmm….!" Zota yang sempat berada dihadapan Sang Boss Besar untuk memberi punggung kepada Guan Liufei, segera bergerak kesamping. Merasa perannya telah selesai. Apapun yang akan terjadi setelah ini, akan sepenuhnya kembali pada keputusan Guan Liufei sendiri. "Kau memutuskan untuk mengabdikan diri dalam kelompok Bandit Yakuza! Berada dalam kepemimpinan orang itu, maka biarkan aku mengukur sendiri, apakah ia layak!" gumam Theo. Maju satu langkah. "Apakah kelompok Bandit Yakuza, layak…!" Selangkah demi selangkah, Theo bergerak mendekati Guan Liufei sembari terus menyebar aura menekan. Hingga saat telah benar-benar berada di hadapan salah satu anggota tersisa Klan Guan tersebut, pihak lawan hanya diam. Guan Liufei, sama sekali tak membuat langkah apapun ketika Theo melewatinya. "Keputusan bagus!" gumam Sang Boss Besar Bandit Serigala. Sejujurnya, menyebabkan Guan Liufei tak bergeming, bukan karena tekanan aura begitu mengerikan yang terpancar dari dalam tubuh Theo. Membuat Guan Liufei memutuskan diam tak membuat langkah, tak lain adalah sorot mata penuh ketajaman milik Sang Boss Besar Bandit Serigala. Sorot mata yang hanya dimiliki oleh sosok-sosok tertentu, seorang yang terlahir untuk menjadi pemimpin besar. "Senior Guan Zifei, sekarang aku mengerti!" gumam Gian Liufei. "Alasan kenapa sosok luar biasa sepertimu, dimana juga memiliki sorot mata penuh ketajaman seorang pemimpin besar, berakhir memutuskan untuk berada di dalam kepemimpinan orang ini!" Guan Liufei, menutup gumaman dengan berbalik. Beberapa saat menatap lekat punggung Theo sebelum kemudian mengalihkan pandangan pada sosok Zota yang tengah menatapnya balik dengan senyum khasnya. *Tapp…!!! Terus berjalan pasca melewati Guan Liufei, sosok Theo, akhirnya sampai juga untuk berada dalam posisi saling berhadapan dengan pria berwajah bengis. Sang Boss Besar Bandit Yakuza. Ishikawa Goemon, mantan pemimpin pasukan Shinobi terbaik Klan Uesugi yang telah membuang nama besar serta status terhormatnya untuk kemudian berkembang justru menjadi seorang Boss Besar Bandit. "Jadi, bagaimana kita menyelesaikan ini? Kau jelas sudah mendengar dua opsi sempat kusampaikan!" ucap Theo. "Bagaimana menyelesaikan?" gumam Boss Besar Bandit Yakuza. "Aku adalah seorang pemimpin, jadi tak akan pernah pergi dengan punggung meninggalkan kelompok!" lanjut Boss Besar Bandit Yakuza. "Dan sebagai seorang pemimpin pula, aku jelas tak bersedia, tak sudi untuk berada di bawah kaki orang lain!" "Jadi, jika kau bertanya tentang bagaimana ini berakhir, maka tentukan dengan pertarungan!" "Duel yang akan menjadi jawaban akhir!" *Tag…!! *Tag…!!! Boss Besar Bandit Yakuza, menutup kalimat dengan menarik beberapa senjata dari dalam Spacial Ring. Seperangkat senjata rahasia berupa pisau lempar. "Prinsip yang menarik!" balas Theo. Situasi, secara tiba-tiba berkembang menjadi hening saat dua sosok yang saling tatap, tak lagi mengucap kalimat apapun. *Bammmm…!! Hingga akhirnya, itu adalah Boss Besar Bandit Yakuza membuat langkah pertama. Membuka duel dengan melancarkan sebuah tendangan. *Splash….!!! Menahan tendangan dengan punggung tangan kiri pada detik terakhir, Theo sekejap melepas serangan balasan dalam bentuk sabetan Cambuk Es Leviathan. Tendangan Boss Besar Bandit Yakuza, serta serangan cambuk balasan Theo, seketika membuat dua sosok terdorong mundur. Menciptakan jarak tertentu antar dua Boss Besar pemimpin Bandit tersebut. Seperti paham bahwa situasi berkembang menjadi duel, tiap anggota kelompok Bandit Yakuza berada di sekitar, segera bergerak mundur untuk membuka ruang. Area duel, tercipta bersama para penonton, mengamati serius di samping. *Woooshhhh….!!! *Baaammmm….!!! Boss Besar Bandit Yakuza sendiri, dimana sempat terhempas karena serangan balasan Theo, mendarat dalam sebuah hujaman dua kaki keras. Dengan tubuh kekar serta raut wajah gahar, Sang Boss Besar, mulai mengeluarkan deru aliran energi fisik liat. Selain aliran energi fisik, pancaran aura seorang Emperor tahap Langit yang mulai meluap, semakin menambah tampilan gaharnya. *Woooshhhh…!!! Dalam gerakan sangat cepat, Boss Besar Bandit Yakuza, memasuki mode Meridian Knight. Berubah menjadi sosok manusia setengah gorila dengan bulu sepenuhnya hitam pekat. *Baaammmmm…!!! Melanjutkan aksi, itu adalah gerak menghentak tanah. Telah mengambil wujud Meridian Knight secara sempurna, Boss Besar Bandit Yakuza tampak tak ingin menbuang waktu untuk kembali segera melesat kedepan. Sampai ketika setengah jalan sudah ditempuh, sosok gahar tersebut mengeksekusi teknik lemparan senjata rahasia. *Woooshhhh…!!! *Woooshhhh…!!! Teknik lemparan Boss Besar Bandit Yakuza sendiri, jelas bukan teknik sembarangan, karena di eksekusi dengan deru tenaga tubuh fisik tak biasa. Seperangkat Pisau Lempar, melesat cepat dalam balutan Mana Besi yang seolah mempertajam jalur lesatannya. "Hmmmm…!" Sementara pada sudut lain, Theo yang melihat pihak lawan kembali mengambil inisiatif, nyatanya bertahan tetap diam, menatap tajam Seperangkat Pisau Lempar memancarkan aura tak biasa yang kini sedang melesat cepat menargetkan dirinya. Hingga pada detik terakhir saat seperangkat Pisau Lempar sudah hampir sampai untuk menghujam bagian-bagian vital tubuhnya…. *Splash….!!! Dengan gerak tangan sangat cepat, terlalu cepat untuk dapat di lihat oleh mata normal, dimana itu sekedar suara cambuk menjadi tanda bahwa Theo baru membuat gerakan, Sang Boss Besar Bandit Serigala, melakukan aksi yang untuk sekali lagi, membuat tiap pasang tatap mata memandang disekitar, menjadi takjub. "Bagaimana bisa?" "Tidak mungkin!" "Terlalu mustahil untuk ukuran kemustahilan mutlak!" Suara-suara menggumam, reflek terdengar di sekitar. Bukan menghindar atau coba menghalau, Theo, justru menyambut kedatangan serangan cepat nan tajam pihak lawan, dengan sabetan Cambuk yang menangkap sempurna seluruh Pisau Lempar Boss Besar Bandit Yakuza. Cambuk Leviathan, seperti sedang bergoyang lembut saat pada bagian-bagian tubuh cambuknya yang memanjang, Perangkat Pisau Lempar, terbalut untuk berada dalam situasi membeku total.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD