8 - Mangsa Terbesar

1246 Words
Mulut Boss Besar Bandit Yakuza yang sempat untuk sekali lagi menyela percakapan antara Theo dan Kenshin, sekejap terbungkam dalam balut Mana Es beku saat Theo melakukan gerak mengibas tangan cepat. Dengan balok es membekukan seluruh bagian tubuh, menyisakan hanya kepala tetap bebas tak terjebak, kini ditambah pula mulut terbungkam, sosok Boss Besar Bandit Yakuza, berakhir tampak benar-benar tak berdaya. Sepenuhnya takluk dihadapan Theo. "Jika boleh jujur, aku cukup terkesan dengan bagaimana kau begitu gigih menjaga prinsip dan harga diri!" Mengawali kalimat, Theo menatap tajam sosok Boss Besar Bandit Yakuza tak berdaya dihadapannya. "Hanya saja…." Tepat saat Theo hendak melanjutkan kalimat, sebaran aura menekan membawa intensitas d******i mutlak, mulai terpancar nyata dari sorot mata penuh ketajaman Sang Boss Besar Bandit Serigala. "Seseorang yang telah jatuh di bawah telapak kaki pihak lawan, tak memiliki hak apapun!" "Bahkan terkait bagaimana cara ia mati!" Mengalihkan pandangan, Theo ganti menatap sosok Uesugi Kenshin. "Tuan Muda Pertama Klan Uesugi yang ada disini, mungkin memang tak memiliki hak untuk menawar nyawa!" "Hanya saja, hal sama juga berlaku untukmu!" Theo, menyempatkan untuk menjeda kalimat saat tatapan matanya, kembali pada sosok Boss Besar Bandit Yakuza. "Itu adalah aku yang menggenggam nyawamu! Terserah padaku bagaimana akan menggunakannya! Termasuk jika sepakat dengan pertukaran permintaan yang tadi sempat ditawarkan Tuan Muda Pertama Klan Uesugi!" Theo, kembali menjeda kalimat saat kini mulai memasang seringai lebar. Seringai lebar khas keluarga Alknight. Layaknya seorang penjahat jalanan. "Bukankah itu sudah kesepakatan alami dalam dunia Knight bahwa yang terkuat, akan mendapat segalanya!" lanjut Theo, seraya dengan seringai lebar bertahan menghiasi wajah, mulai menyapukan pandangan pada sekitar. Kearah ratusan anggota kelompok Bandit Yakuza. "Dibawah d******i kekuatan mutlak, yang lebih lemah, harus tunduk!" tutup Theo. *Woooshhhh….!!! Menutup kalimat, Sang Boss Besar Bandit Serigala, melepas deru aura menekan tak biasa yang tersebar dengan membawa hembusan aliran Mana dari enam jenis Atribut berbeda. Pertunjukan yang sekejap semakin menambah rasa dingin menghujam hati tiap-tiap anggota kelompok Bandit Yakuza disekitar. "Jadi, Boss Besar Bandit Serigala ini, sebenarnya pemilik Element Seed jenis apa?" ucap salah satu anggota kelompok Bandit Yakuza. Bergumam reflek dengan intonasi nada lirih. Tampak takut bahkan untuk mengeraskan suara. Menatap bergetar punggung tanpa cela Theo. "Apa kau tak pernah mendengar isu tentang itu?" Salah satu kawan disebelah, menanggapi gumam pertanyaan yang tak sengaja ia dengar. "Isu?" "Yahh…! Isu dari gelaran agenda Akbar Simposium!" "Dikatakan bahwa pada pertarungan akhir laga final turnamen antar generasi muda yang mempertemukan Aliansi Serigala dengan Endless Heavens Sect, sosok Boss Besar Bandit Serigala, menampilkan pertunjukan spektakuler dengan silih berganti mempraktekkan kendali akan tiap jenis atribut Mana!" "Kekacauan yang terjadi pada laga final, dimana berujung kematian tak terduga beberapa sosok penting Endless Heavens Sect, selain merupakan momen krusial pembuka konflik nyata berkumandang antar dua kelompok, juga momen yang mengkonfirmasi tentang kemampuan Boss Besar Bandit Serigala yang mampu mendapat kendali akan tiap jenis atribut Mana!" Anggota Bandit Yakuza yang memberi penjelasan, menutup kalimat dengan raut wajah bangga. Seolah itu adalah pencapaian besar tertentu saat mengetahui informasi yang belum diketahui oleh kawannya. "Kendali akan tiap jenis atribut Mana? Bagaimana hal macam itu ada? Mustahil!" balas kawan yang bertanya diawal. Melempar pertanyaan-pertanyaan lain, tampak meragukan informasi baru ia dengar. "Jika mustahil, lalu bagaimana kau menjelaskan tentang sebaran aura mengandung tiap jenis atribut Mana tadi sempat menyebar luas?" "Ahhh… Itu.. benar juga! Tapi, tetap saja terasa ganjil! Terasa mustahil!" "Apa-apaan seorang Knight yang mampu mengendalikan tiap jenis atribut Mana!" "Memang Element Seed macam apa yang tumbuh didalam Ranah jiwanya?" Rangkaian pertanyaan lain, terlempar keluar. Rentetan pertanyaan yang segera bersambut wajah kesal kawan disebelahnya. "Mana kutahu! Aku hanya sekedar menyampaikan informasi!" "Jika kau begitu penasaran, kenapa tak bertanya langsung saja kepadanya!" dengus salah satu anggota Kelompok Bandit Yakuza, kehilangan kesabaran. "Bertanya langsung? Jangan konyol? Siapa juga cukup bernyali melakukan itu dalam situasi seperti sekarang!" "Jika memang tak punya cukup nyali! Maka kau bisa cukup diam saja! Perhatikan kemana semua ini akan berakhir! Nasib Kelompok Bandit Yakuza, benar-benar sedang dipertaruhkan!" "Semua akan menjadi berbeda bagi kita setelah melewati hari ini!" Dua sekawan anggota kelompok Bandit Yakuza, menutup obrolan dengan kembali fokus menatap kearah sosok dua Boss Besar pemimpin dua kelompok Bandit tersohor diwilayah masing-masing. "Tuan Muda Pertama Klan Uesugi!" Masih mengeluarkan riak-riak aliran tiap jenis atribut Mana, Theo menggumam kalimat. "Tolong panggil dengan nama saja! Terasa aneh mendengar kau terus memanggil dengan sebutan itu!" balas Kenshin. "Perkenalkan! Aku adalah Uesugi Kenshin!" Tuan Muda Pertama Klan Uesugi, melanjutkan dengan segera melakukan perkenalan resmi. Menangkup dua kepalan tangan kearah depan. "Maka, kau juga bisa memanggilku dengan nama!" balas Theo. "Brother Kenshin, Perkenalkan, Theodoric Alknight!" "Salam Brother Theo!" ucap Kenshin, segera setelah Theo menyampaikan sikap sopan khas anggota keluarga kelompok besar dalam perkenalan baliknya. "Salam…! Tak perlu sungkan!" balas Theo. Seringai lebar sempat mengembang, kembali sirna, berganti senyum tipis sederhana. "Jadi, bagaimana dengan pertukaran permintaan tadi sempat kuajukan!" Uesugi Kenshin, melanjutkan dengan tanpa banyak basa-basi, kembali pada topik pembicaraan utama diawal. "Permintaan menukar nyawa dengan jalur pertemuan Patriarch Klan Uesugi?" balas Theo. "Tentu aku menerimanya!" lanjut Sang Boss Besar Bandit Serigala. Seraya kembali membuat gerak tangan. Kali ini mengibas cambuk es Leviathan. *Splash…!!! Ayunan cambuk, menyentak balok es yang membekap seluruh tubuh Boss Besar Bandit Yakuza. *Pyaar…!!! Balok es segera runtuh bersama sentakan baru mendarat. Seketika membebaskan Boss Besar Bandit Yakuza dari cengkraman balok es. *Buuuggg…!!! Terbebas, Boss Besar Bandit Yakuza, Ishikawa Goemon, jatuh dengan dua tumpuan lutut menghujam tanah. Sorot mata kosong seperti sedang menerawang jauh, Goemon bertahan tetap diam untuk sementara waktu. Hingga akhirnya, ketika dua sorot mata kembali mendapat riak getaran tertentu, Sang Boss Besar Bandit Yakuza, dimana masih berlutut, menyempatkan menatap lekat kesegala penjuru, memandang dalam sapuan perlahan ratusan anggota kelompok Bandit Yakuza disekitar. Goemon hanya menghentikan sapuan mata, saat saling terpaut tatapan dengan sosok Theo berdiri dihadapannya. "Kelompok Bandit Yakuza, akan mengambil posisi berada dalam panji-panji Aliansi Serigala!" gumam Goemon. Membuat keputusan setelah tampak mempertimbangkan nasib dari seluruh anggota kelompoknya jika ia bertahan untuk tetap bersikap egois. Sang Boss Besar Bandit Yakuza, nyatanya rela menaruh prinsip serta harga dirinya untuk kelompok yang ia pimpin. "Siapa namamu?" Menanggapi keputusan Boss Besar Bandit Yakuza, Theo justru tiba-tiba menanyakan nama. "Itu…." Boss Besar Bandit Yakuza sendiri, tampak ragu untuk sesaat. Sebelum dengan gerak menahan sakit, mulai berusaha bangkit. "Ishikawa Goemon!" ucap Boss Besar Bandit Yakuza. Melakukan perkenalan resmi. "Maka Ishikawa Goemon, bersama seluruh anggota kelompok Bandit Yakuza yang kau pimpin, kalian resmi bergabung menjadi anggota Aliansi Serigala!" balas Theo. "Seperti namanya, sistem yang kita pakai adalah aliansi! Di dalam aliansi, tiap kelompok mendapat posisi berdasarkan kontribusi masing-masing!" "Detail lebih jauh, akan kita diskusikan untuk nanti!" "Hanya saja, untuk saat ini, ada satu hal yang perlu kau tahu, tiap pemimpin kelompok yang tergabung dalam Aliansi Serigala, akan sepenuhnya memiliki kedudukan sejajar!" tutup Theo. "Sejajar?" Penjelasan akhir Theo, segera bersambut gumam Goemon. Mengerutkan kening. Merasa mungkin salah menangkap maksud kalimat baru ia dengar. "Sejajar dalam artian yang sebenarnya! Tiap langkah kedepan yang akan diambil Aliansi Serigala, akan kita diskusikan antar tiap pemimpin kelompok!" balas Theo. "Akan tetapi, situasi menyambut pertempuran melawan Endless Heavens Sect, itu tak terbantah dan tak bisa didiskusikan ulang!" "Aliansi Serigala, dari awal didirikan olehku dan Sinbad, Kapten Perompak Naga Laut, pemimpin utama Aliansi 7 Lautan, untuk meruntuhkan d******i tunggal Endless Heavens Sect dimuka Gaia Land!" "Jadi, target utama kami diawal, mangsa terbesar dari perburuan ini, itu memang adalah Endless Heavens Sect!" gumam Theo. Menutup kalimat dengan pancaran aura serta sorot mata penuh ketajamam mutlak. **** (Hari ini dua bab dulu ya kawan-kawan)
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD