25. Kalung dan kenangan yang pernah ada

1290 Words

25. Devan menemani Eve berjalan pelan menuju taman belakang rumah. Eve tampak lelah, tapi senyum kecil di wajahnya menandakan bahwa dia ingin menikmati waktu di sana. Angin sepoi-sepoi berhembus lembut, menenangkan suasana hati yang beberapa hari terakhir terasa berat. Sesampainya di taman, mereka duduk di bangku kayu yang dikelilingi oleh bunga-bunga mekar. Eve menghirup udara segar dan memejamkan matanya sejenak, merasakan kedamaian di tengah-tengah kesulitan yang sedang ia hadapi. "Devan, aku ingin menghabiskan waktu di sini sebentar," ucap Eve dengan lembut. Devan menatapnya dengan tatapan dingin, namun tanpa berkata apa-apa, ia mengangguk dan berdiri. "Aku akan meminta pelayan menyiapkan sesuatu untukmu," katanya, kemudian berjalan meninggalkan taman, membiarkan Eve menikmati ke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD