Devan adalah pria normal yang tak bisa menahan dirinya ketika berhadapan dengan Ana. Wanita itu selalu tampil menarik dan menggairahkan, membuat Devan kehilangan kendali. Tanpa bisa berpikir lebih jauh, ia mendekat dan mencumbu bibir Ana dengan rakus. Ciumannya penuh hasrat, seolah ingin melupakan semua beban yang menyesakkan d**a. Ana, tentu saja tidak menolak. Sebaliknya, ia menyambut ciuman itu dengan antusias, tangan-tangannya meraih leher Devan, menahan pria itu semakin dekat. Devan bisa merasakan bagaimana Ana menyerahkan diri sepenuhnya, menerima setiap cumbuan dengan senang hati. Ruangan yang awalnya hening kini penuh desahan dan tarikan napas keduanya, seolah dunia luar tak lagi ada. Di momen itu, Devan lupa dengan Eve, tentang masalah yang menunggunya dirumah sakit. Dan bahkan