31. Apakah ini nyata?

1299 Words

"Apa kamu benar-benar ingin sarapan seorang diri?," tanya Devan tiba-tiba, datang dari arah kamar. Eve terkejut dan menoleh, lalu tersenyum tipis. "Maaf, aku tidak membangunkan mu. Aku pikir kamu kelelahan." "Karena kejadian semalam?." Devan menatapnya, sedikit mengangkat alis. Eve mengangguk pelan, wajahnya memerah malu. "Tentu tidak," balas Devan, tersenyum tipis. "Aku justru khawatir kalau kamu yang kelelahan." Devan kemudian mengambil posisi duduk di samping Eve, mengamati wajah istrinya yang tampak bingung. Eve terdiam, tak menyangka dengan sikap Devan pagi itu. Pria yang biasanya dingin kini menunjukkan perhatian yang membuatnya bertanya-tanya. "Kenapa memperhatikan aku seperti itu?." Devan tiba-tiba bertanya, suaranya lembut, tidak dingin dan datar seperti biasanya. Namun m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD