Gama tiba di apartemennya dan melihat Adrena tengah duduk menyambutnya dengan bersedekap di dadanya. Gama mengira bahwa Adrena sejak tadi memang tidak keluar karena ia mengunci pintu dari luar, namun ternyata Adrena sudah selesai bekerja dan pulang lebih dulu sebelum Gama. Gama mengunci Adrena, karena tak mau Adrena kabur darinya. Gama menautkan alis dan hendak melintasi Adrena, namun Adrena berdeham keras sekali. Gama akhirnya menghentikan langkah kakinya dan berbalik menatap wanita yang sudah menjadi istrinya itu. “Aku mau pisah,” kata Adrena membuat Gama menyeringai. “Aku gak tahan ya kamu beginikan, kamu kunci aku dari luar, apa maksudmu? Dan, kamu berubah sejak dua hari yang lalu, aku berpikir aku mungkin ada salah ya. Tapi ketika berpikir, ternyata aku gak punya salah apa-apa sama