Laporan diterima

1495 Words
Kini ia seakan memberikan sinyal yang ia arahkan pada lubang hitam itu. Sebuah sinyal yang ia tujukan pada pemimpin tertinggi mereka. Diospada yang memang sedang menunggu kabar itu terlihat kini sedang terduduk di kursi kebesarannya. Seekor Alien melapor secara langsung jika ada sinyal yang diberikan oleh Alien yang ada di Bumi. Sinyal itu memberi pesan bahwa makhluk Bumi tak seperti yang ia pikirkan, mereka justru begitu cepat menyadari kelemahan mereka hanya dalam waktu satu pertempuran saja. Alien yang kini sedang bertarung dengan Metahuman itu meminta menambah pasukan lagi untuk bisa mengalahkan makhluk Bumi. "Yang mulia jendral Diospada, hamba melaporkan bahwa rekan kita yang telah dikirim ke Bumi meminta lebih banyak pasukan, itu karena penduduk Bumi yang cukup pintar melawan pasukan kita," ucap seorang Alien kepada Diospada. Tentu saja mendengar itu semua membuat Diospada merasa kesal, ia mengira pasukan yang ia kirim ke Bumi tidaklah becus. Diospada yakin jika di Bumi adalah tempatnya orang-orang yang lemah. "Hah? Apa ini maksudnya? Apa mereka kerepotan melawan makhluk lemah itu? Siapa mereka seenaknya meminta pasukan lebih, aku tidak mau tahu, katakan pada mereka untuk menyelesaikan tugasnya sebelum aku murka," ucap Diospada dengan amanahnya. Diospada masih belum bangkit dari singgasananya, ia tak mau pasukannya itu gagal untuk misi di planet yang ia anggap lemah itu, selama ia menjelajahi ruang angkasa bersama Altos, hanya ada 5 planet yang membuat ia dan 8 perintah kehancuran lainnya langsung turun tangan, semua itu diakibatkan oleh adanya 6 Guardian yang membantu planet tersebut. Diospada kali ini hanya ingin bersantai, ditambah lagi ia telah berjanji pada Altos akan melaksanakan tugasnya itu dengan cepat. Diospada benar-benar meremehkan planet Bumi sepertinya, dia bahkan belum tahu jika ada makhluk kuat yang tersembunyi di Bumi. "Bagaimana keadaan mereka sekarang? Apa mereka mengirim sinyal lagi? Sebenarnya apa yang sedang mereka lakukan di sana? Ini cukup lama menurutku," ucap Diospada pada salah satu bawahannya. "Jendral, sepertinya mereka benar-benar kesulitan melawan makhluk Bumi itu, dari tadi sinyal itu terus dikirim kemari, ini sama seperti di planet sebelumnya ketika pasukan jendral Centinel menginvasi planet sebelumnya," ucap seorang Alien itu. Mendengar nama itu membuat Diospada sedikit marah pada bawahannya itu. Ia merasa muak jika mendengar nama jendral selain dirinya. Memang benar, dalam urutan 8 perintah kehancuran itu, di antara mereka tak ada yang saling akur, mereka biasa saling menyerang satu sama lain, tetapi berkat Altos kini mereka sedikit bisa menahan amarahnya itu sesama 8 perintah kehancuran yang lainnya. "Jika memang begitu, baiklah aku akan kirim bantuan Alien yang memiliki grade lebih baik dari mereka, dasar Alien tak berguna," ucap Diospada sedikit merasa kecewa dengan apa yang harus dia lakukan. Akhirnya setelah menunggu cukup lama, bala bantuan datang lagi dari atas lubang hitam itu. Para Alien yang jumlahnya tak terhitung itu mulai berjatuhan ke kota New York. Pemimpin Alien itu merasa bangga dan senang, akhirnya sebentar lagi mereka akan dengan mudah mengalahkan pasukan Metahuman itu. "Hahaha, ini yang aku tunggu-tunggu, sebentar lagi kalian akan kami musnahkan makhluk Bumi," ucap pemimpin Alien itu. Para Metahuman yang sejak tadi bertarung dengan para Alien itu merasa terkejut, mereka melihat ke atas lubang hitam itu, Alien itu mulai berjatuhan ke atas kota New York. "Hei hei hei, lihat di atas sana, tidak mungkin, mereka terlalu banyak, kita takkan bisa mengalahkan mereka sekaligus saat ini juga, ini adalah bencana," ucap salah seorang Metahuman yang menyaksikan para Alien itu turun ke Bumi. Andre yang melihat itu pun merasa terkejut, sepertinya ia harus menarik mundur pasukannya untuk saat ini, stamina mereka sudah terkuras habis kali ini akibat pertarungan yang baru saja mereka lakukan. "Sial, mereka meminta bantuan, kita harus mundur, ini di luar kemampuan kita, kita harus mencari bantuan," ucap Andre terlihat putus asa. Thomas yang mendapati Andre bertingkah seperti itu lalu angkat bicara, ia sebenarnya tak ingin mundur. Thomas masih ingin bertarung dan menghabisi Alien itu saat ini juga. "Kapten, apa kali ini mau mundur? Aku masih bisa melawan dan bertarung, apa tidak membereskan mereka sekarang juga?" Tanya Thomas pada Andre. "Tidak, aku tak mau ada korban di pihak kita, mereka bukan lawan yang sepadan untuk kita, lagipula tim kita sudah kelelahan," ucap Andre. "Tetapi aku masih bisa bertarung," ucap Thomas. "Jangan egois Thomas, jangan hanya memikirkan dirimu sendiri tetapi pikirkanlah yang lain juga, untuk saat ini pilihan terbaik hanyalah menarik pasukan kita untuk mundur, kita harus melaporkan ini pada jendral Alan," ucap Andre tegas. Melihat ekspresi Andre yang sudah serius itu membuat Thomas menuruti perkataan Andre, ia tak mau membantah pada atasannya itu. Akhirnya Thomas menurut dan menunggu perintah selanjutnya dari Andre. Kini para Alien itu sudah mendarat di Bumi dan bersiap menyerang mereka. Pemimpin Alien itu mulai mengerahkan pasukannya untuk menyerang Metahuman yang ada di depannya itu. "Serang mereka, jangan biarkan satu pun dari mereka lolos," ucap pemimpin Alien itu. Sudah tak ada waktu lagi untuk berpikir, para Metahuman itu melancarkan serangan terakhirnya sebelum mereka pergi meninggalkan tempat itu. Mereka mengumpulkan energinya di tangan mereka. Kita tahu bahwa 100 orang Metahuman bahkan dapat menghancurkan meteorit yang cukup besar, kini sekitar 700 orang Metahuman akan mengerahkan seluruh kekuatan yang mereka miliki untuk menyerang para Alien itu sekali gus. "Apa kalian siap untuk serangan pamungkas kita?" Ucap Andre. Sebenarnya serangan ini sangat beresiko, karena radiasi gelombang kejut itu dapat menghancurkan apapun yang ada di sekitarnya, tetapi mau tak mau mereka harus melakukan hal itu, berharap kali ini Alien itu akan binasa sekali gus. Andre tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini, walaupun mereka harus mundur tetapi mereka ingin berusaha untuk terakhir kalinya. "Apa kalian sudah siap? Lakukan apa yang aku perintahkan, jangan alihkan fokus kalian," ucap Andre. Alien itu mulai mendekati mereka, dan siap untuk menyerang. Di saat Alien itu mulai sangat dekat, Andre lalu memerintahkan pasukannya itu menembakkan gelombang kejut yang mereka tembakkan. "Sekarang! Serang!" Seru Andre lantang. Gelombang itu mulai keluar dan mengarah pada Alien itu dan menghempaskan mereka dari tempatnya, di antara mereka bahkan ada yang hancur. "Bagus! Mereka sudah terkena serangan kita, ini saatnya kita untuk mundur terlebih dahulu, kita akan mengistirahatkan tubuh kita terlebih dahulu sebelum bertarung kembali melawan mereka," ucap Andre mulai menarik pasukannya dari tempat itu. Sementara mereka mundur, sebagian Alien beserta pemimpin mereka mulai bangkit kembali. Walaupun pasukan Andre berhasil melenyapkan sebagian besar pasukan Alien itu, tetapi masih ada Alien yang tersisa di sana, di tambah lagi ternyata pemimpin mereka belum musnah. "Sial, tangguh juga makhluk Bumi itu, aku menjadi semakin bersemangat kali ini," ucap pemimpin pasukan Alien itu. Kini Andre dan timnya telah terbang menuju ke pangkalan militer Metahuman. Sedangkan para Alien itu berusaha untuk mengejar mereka dari belakang. Jarak antara Alien dan tim Andre kini semakin jauh, sehingga para Alien itu mulai mengacaukan isi kota New York yang memang sudah tak berpenghuni itu, para warga dialihkan lagi ke dalam bunker. "Apakah Alien itu sudah hancur semuanya atau mereka mengejar kita?" Tanya Andre pada Thomas. "Aku rasa mereka telah musnah, tetapi dari tadi sinyalku menangkap gelombang panas yang mengikuti kita, tetapi saat ini sudah tak terdeteksi lagi olehku," ucap Thomas yang kini terbang menuju pangkalan militer. Seperti misi sebelumnya, Alien itu kini mencari keberadaan sulfur itu, mereka dengan leluasa tanpa hambatan dari tim Metahuman mencari keberadaan sulfur itu. "Alat pelacak ini mengarahkan kita pada gunung yang ada di sana," ucap pemimpin Alien itu mengarahkan pandangan ke barat, ke arah sebuah gunung. Tetapi ada sumber lain yang lebih dekat selain gunung yang ia lihat, yaitu mengarah pada laboratorium tempat Ryan berada. Memang tempat penelitian Ryan itu tak jauh dari kota New York. "Ada sumber yang lebih dekat di sini, sekitar 20 kilometer dari tempat kita berada saat ini," ucap pemimpin Alien itu. Dengan mengarahkan pasukannya ke tempat Ryan, Alien itu dengan cepat menuju ke sana. Tim yang dipimpin oleh Andre telah sampai di markas militer Amerika Serikat. Andre beserta timnya sejenak beristirahat. Setelah beristirahat sejenak, Andre lalu menemui Alan untuk melaporkan apa yang baru saja ia alami bersama dengan timnya. "Bagaimana misimu? Apa kau berhasil mengalahkan mereka?" Tanya Alan. Andre sedikit kebingungan menjelaskannya, ia takut Alan kecewa padanya. Akhirnya dengan segenap keberanian ia pun melaporkan semua yang telah ia alami bersama timnya. "Maaf jendral, aku belum bisa membasmi mereka, mereka terlalu banyak bagi kami, sepertinya mereka tidak main-main dengan ini, mereka mencari sesuatu di sini," ucap Andre. Andre menjelaskan semua yang terjadi pada Alan, ia bahkan memberitahu jika kelemahan Alien itu terletak pada otaknya.  "Jadi seperti itu ya, aku sudah menyadarinya dari awal ketika melawan mereka," Alan mulai menjelaskan apa yang ia alami terlebih dahulu. "Jika mereka terus menambah jumlah, ini bukan hanya urusan Amerika Serikat lagi, ditambah lagi mereka mencari sesuatu di Bumi, itu artinya ini adalah masalah dunia," ucap Alan. Beberapa waktu lalu Ryan menghubungi Alan jika dia berhasil menemukan lokasi sulfur itu, ia meminta Alan untuk meminta izin pada anggota parlemen untuk melakukan penelitian sulfur. "Beberapa waktu lalu Ryan menghubungiku, jika masalah ini terus berlanjut, maka mau tak mau peningkatan Metahuman harus dilakukan, ini juga untuk melindungi semua orang," ucap Alan memberikan solusi. Setelah mengetahui tentang Alien itu, Alan berharap world goverment segera memberikan izin kembali tentang proses peningkatan Metahuman yang memang sempat dilarang. Kekacauan yang disebabkan oleh Charlos memang membuat mereka harus hati-hati saat ini, tetapi dengan adanya masalah ini seharusnya world goverment membuka kembali izin itu. "Maaf jika aku melibatkan kalian dalam misi kali ini, kedepannya aku akan turun tangan sendiri, aku tak mau ada di antara kalian mengorbankan diri sia-sia," ucap Alan cukup tegas.

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD