Felly dan Gavin duduk di sofa ruang tamu berdampingan, sementara nenek Halima duduk di sendirian depan mereka, jarak antara Felly-Gavin dan nenek Halima hanya terpaut sebuah meja persegi panjang. Felly menundukkan kepalanya ke bawah, menatap ke arah ke dua tangannya yang tengah ia remas kuat. Ia sedang menyiapkan mentalnya untuk segera berpisah dengan Gavin. Felly sangat tau, bahwa nenek Halima sangat tidak menyukai dirinya bersama dengan Gavin dan akan menyuruh cucu kesayangannya itu untuk menceraikan dirinya. Dia siap meninggalkan Gavin. Lagi pula, dia hidup dengan Pria dingin itu tidak bahagia, yang ada ia terus saja galau dan sakit hati karena Gavin terus saja bersikap dingin dan acuh kepadanya. Mungkin inilah takdir yang sudah di rencanakan oleh Tuhan untuk dirinya, ia akan mencari ke